Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mudah Membuat Latar Belakang Penelitian Kualitatif dengan Pola Piramida Terbalik

Sahabatku yang budiman! mengenali apa yang menarik dan apa yang penting dari suatu penelitian, pada dasarnya dimulai dari membuat latar belakang. Percaya deh! hasil penelitian kurang memberi hal substantif, informatif, bermanfaat tanpa adanya latar belakang yang baik. Artinya, latar belakang merupakan langkah awal peneliti memperkenalkan area masalah yang di telitinya.

Apakah itu penelitian skripsi, tesis maupun disertasi, secara umum mengandalkan latar belakang untuk mengarahkan fokus pembaca pada masalah yang sebenarnya. Jadi intinya, peneliti harus memahami indikator kekhususan dalam latar belakang penelitian kualitatif.

 

Penulis seringkali membaca beberapa penelitian yang menyajikan latar belakang dengan bahasa yang lugas, mudah dipahami namun kurang informatif. Dalam artian kurang memberitahu apa dan mengapa penelitian itu dilakukan. Pada hal itu penting karena membantu penganalisa atau pembaca mengenali arah penelitian tersebut. 

Bertolak dari hal di atas maka dalam kesempatan ini penulis gunakan untuk berbagi pengetahuan sekaligus pengalaman. Penulis merasa penting sebab hal ini memudahkan  mahasiswa, peneliti dan siapa saja untuk saling memperkaya informasi sehingga menjadi tolak ukur kualitas hasil-hasil penelitian kualitatif.

Memahami Dulu Apa Itu Latar Belakang

Pada khakekatnya latar belakang merupakan suatu titik tolak dari apa yang akan disampaikan secara lebih luas. Lebih luas disini bukan berarti tanpa ada batasan. Batas-batas telah ditentukan sesuai permasalahan dan juga tujuan sehingga sifatnya mengikat terhadap isi latar belakang.

Latar belakang atau suatu beground dari penelitian mengisyaratkan bahwa secara garis besar hal tersebut menjadi sasaran penelitian. Olehnya itu latar belakang merupakan suatu keadaan yang mendasari permasalahan penelitian. Latar belakang semacam kotak tertutup kemudian di sisi kanan, kiri, muka, belakang kotak tersebut tertera penjelasan yang membuat penasaran sehingga orang ingin  membukanya.

Ada ruh dari suatu penelitian. Kalau boleh dikatakan bahwa ruh sebuah penelitian adalah permasalahan. Nah! latar belakang ini merupakan jembatan yang mengantarkan ruh tadi sehingga benar-benar penelitian tersebut lahir dari suatu fenomena dan membutuhkan analisis lebih lanjut.

Menyangkut jenis penelitian kualitatif dimana, jenis penelitian ini memang dibangun dari permasalahan faktual yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan membaca literatur. Hubungan antar manusia, lingkungan dan berbagai hal yang membentuk fenomena membutuhkan ketajaman analisis.

Membawa suatu kondisi tertentu kedalam sebuah penjelasan latar belakang, tentu membutuhkan alur yang sistimatis, sehingga apa yang menjadi permasalahan utama dalam penelitian akan muncul seiring mengalirnya penjelasan tersebut. Itulah sebabnya penelitian kualitatif memiliki cakupan yang lebih luas tergantung apa permasalahan yang diangkat dalam penelitian.

Beberapa Indikator yang Penting di Miliki 

Sebuah latar belakang yang dijelaskan begitu saja tanpa ada tekanan akan pentingnya suatu fenomena, hanya melahirkan analisis yang datar saja. Olehnya itu diperlukan beberapa hal yang menjadi indikator dari latar belakang penelitian kualitatif.   

Menunjukkan Keadaan yang Ideal atau Kontemplasi

Latar belakang perlu menyajikan kondisi yang sesuai dengan apa yang diinginkan dalam permasalahan penelitian. Mendorong untuk memahami benar asal usul dari mana datangnya masalah tersebut, sehingga begitu runtut yang membuat permasalahan menjadi terang benderang (artinya menjadi lebih jelas). Jangan sampai latar belakang yang telah dibaca dua sampai tiga paragraf namun belum dipahami kearah mana permasalahan penelitian ini. 

Ideal berarti menyangkut kecocokan dengan apa yang hendak di teliti. Jika sahabat ingin meneliti tentang kebiasaan masyarakat menggunakan alat tradisional, maka latar belakang juga mencoba menelusuri asal muasal kebiasaan itu, akhirnya bermuara pada satu atau beberapa masalah pokok yang penting diteliti.

Menyajikan Kondisi yang Sebenarnya (Faktual)

Latar belakang hendaknya menyajikan kejadian-kejadian nyata. Memunculkan masalah dalam latar belakang bukan berarti memunculkan masalah yang tidak benar-benar terjadi. Justru masalah itu lahir dengan sendirinya dan itulah fenomena penting dan menarik yang mendorong dilakukannya penelitian. Jangan sampai masalah itu hanya angan-angan belaka dan sebenarnya sebuah kemungkinan.

Sajikanlah Hasil-Hasil Penelitian Lain yang Telah Dicapai

Alangkah menariknya sebuah latar belakang yang di dalamnya terdapat beberapa hasil penelitian terdahulu.  Ini akan menjadi dasar munculnya suatu kebaruan (novelty) sehingga memunculkan keunikan dari sebuah penelitian. Penelitian yang telah dilakukan pihak lain menjadi titik tolak dilakukannya pendalaman sehingga hasil penelitian benar-benar melengkapi kekurangan dari hasil penelitian sebelumnya. Cara menyajikannya juga menggunakan bahasa yang mudah dipahami, sehingga walaupun penyajiannya hanya sekilas, tetapi mampu menggambarkan apa yang telah di capai oleh penelitian terdahulu.

Jangan Menyembunyikan Keterbatasan Penelitian

Walaupun nantinya keterbatasan penelitian sering di sajikan pada bagian kesimpulan ataupun bagian rekomendasi, namun perlu juga memberitahu kepada pembaca bahwa jangkauan penelitian sampai pada tahap tertentu. Namun membahasakannya perlu kehati-hatian, jangan sampai menyebabkan penelitian dianggap tidak menarik. Buatlah penjelasan yang informatif sehingga menunjukkan batas-batas penelitian kita, dan tidak menunjukkan seolah-olah terkesan penelitian tersebut tidak perlu dilakukan. Jika dirasakan bahwa permasalahan yang diangkat dalam penelitian itu penting tidak perlu khawatir. 

Menjelaskan Tujuan Penelitian yang di Dukung Fenomena

Latar belakang akan mengarahkan alur dari suatu penelusuran masalah sehingga melahirkan tujuan penelitian. Jelaskanlah di latar belakang apa yang menjadi tujuan penelitian, walaupun bukan dengan kalimat yang pendek dan tegas. Orang-orang akan membaca latar belakang layaknya membaca suatu rangkaian cerita. Olehnya itu tidak perlu menyajikan tujuan penelitian pada latar belakang dengan cara membuat sub judul. Bagian seperti itu akan diuraikan tersendiri pada bagian tujuan penelitian.

Ada Semacam Pola Piramida Terbalik yang Tak Kasat Mata

Layaknya sebuah cerita, maka latar belakang juga harus disajikan secara sistimatis, runtut sehingga mengarahkan pembaca pada pemahaman terhadap masalah yang akan di teliti. Sebetulnya latar belakang itu adalah permasalahan yang dijelaskan secara mendetail dan didukung oleh fatkta-fakta. Olehnya itu buatlah kerangka cerita mengikuti pola piramida terbalik dari umum ke khusus, sehingga semakin di baca akan semakin mengidentifikasi masalah yang akan diteliti. 

Ada Metode Analisis yang Bisa Memecahkan Permasalahan

Sebaiknya terdapat penjelasan mengenai teknik analisis yang bisa menyelesaikan permasalahan tersebut. Teknik analisis termasuk teori pendukung dan memang harus ada sebagai alat untuk menjelaskan fenomena itu. Jika sebuah permasalahan hanya sebatas menarik saja tanpa di dukung peralatan analisis, bisa jadi hasil penelitian menjadi mengambang (Istilahnya, kemana-mana tanpa ada tujuan). 

Harapan Akan Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian harus memberikan manfaat terhadap perkembangan ilmu pengetahuan ataupun untuk tujuan-tujuan terapan. Olehnya itu latar belakang akan menjadi menarik jika tersaji hal-hal yang menjadi manfaat penelitian. Penjelasan tersebut sebenarnya menjadi tujuan para pembaca untuk melihat seberapa bergunanya penelitian itu. Penelitian yang hanya terulang dengan topik yang sama tanpa ada novelty pada dasarnya kurang menarik.

Kerangka Cerita Dalam Latar Belakang

Ibaratnya ketika bercerita, penting ada urutan yang harus dikemukakan terlebih dahulu, kemudian tahapan berikutnya dan seterusnya. Begitupun dalam alur latar belakang penting dibuat bertahap sehingga, memiliki tekanan setiap paragrafnya. Lebih baik dibuat dalam tiga tahapan yaitu bagian pertama, pertengahan dan akhir. Untuk pendekatan tersebut penulis sajikan dalam bentuk piramida terbalik.

Sahabat budiman! penjelasan diatas dapat digunakan sebagai pedoman dalam menyusun latar belakang penelitian khususnya penelitian kualitatif. Untuk latar belakang penelitian kuantitatif tidak jauh berbeda. Silahkan sahabat mengembangkannya sesuai permasalahan yang diangkat dalam penelitian.

Sumber dan Referensi Lainnya

  • https://www.blogger.com/u/1/blog/post/edit/3285626566123871039/2732286050751961876
  • https://www.quipper.com/id/blog/mapel/bahasa-indonesia/contoh-latar-belakang/
  • https://amru.id/cara-menulis-latar-belakang-pada-skripsi/
  • https://romisatriawahono.net/2012/06/18/kiat-menyusun-alur-latar-belakang-masalah-penelitian/
  • https://tirto.id/cara-membuat-latar-belakang-makalah-dalam-sebuah-penelitian-eeJi
  • https://youtu.be/ahuKvl8MmNQ
  • https://youtu.be/QLGf5aGor_Q
Semoga kesehatan dan kesuksesan senantiasa menyertai sahabat sekalian. Terima kasih telah berkunjung di laman ini, semoga menambah referensi. Agar sahabat menjadi orang pertama mendapat konten gratis silahkan ketikkan email dan subscribe. Demikianlah sahabat budiman!, semoga berjumpa kembali dalam penjelasan menarik lainnya.