Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Membedah Kasus Rasio Keuangan Operating Income Ratio Dalam Penelitian Skripsi dan Tesis

Analysis Ratios Operating Income in Thesis Research
Sahabatku sekalian. Kali ini penulis kembali membagikan analisis rasio keuangan yaitu operating income ratio. Rasio ini sering digunakan dalam penelitian ilmiah baik itu skripsi, tesis maupun disertasi. Kemudian diperuntukkan juga buat rekan guru, dosen, peneliti dan siapa saja yang membutuhkannya. 

Tujuan tulisan ini dmaksudkan untuk berbagi pengetahuan dalam menghasilkan kemampuan analisa dan pemahaman yang tepat dalam analisis rasio keuangan. Jika dalam pembahasan yang lalu belum melibatkan biaya-biaya operasional, maka kali ini penulis memperhitungkan biaya-biaya operasional kerangka analisis sehingga menjadi lebih menarik.

rasio-keuangan

Perkembangan Penjualan 

Pengertian penjualan sudah banyak penulis sampaikan di beberapa postingan yang lalu. Olehnya itu penulis tidak lagi menyampaikan pengertian penjuaan dalam tulisan ini. Namun sebagai gantinya penulis menyajikan pengukuran terhadap pertumbuhan penjualan untuk melihat sejauhmana perkembangan penjualan sebagai bagian analisis dalam tulisan ini

akuntansi-biaya
Data di atas menunjukkan perkembangan penjualan yang cenderung mengalami kenaikan. Tahun 2021 naik sebesar 5,52 persen sedangkan tahun 2022 naik 8,91 persen. Kenaikan tahun 2021 disebabkan oleh meningkatnya penjualan lokal sebesar 9,71 persen dan ekspor 2,49 persen.

Kenaikan penjualan lokal lebih tinggi dibandingkan ekspor. Dalam artian ekspor perusahaan tahun ini lebih rendah dibandingkan penjualan dalam negeri. Hal ini tentu salah satunya bagian dari kebijakan perusahaan dalam mengendalikan pasar dalam negeri.

Disisi lain retur dan diskon penjualan mengalami peningkatan sebesar 32,32 persen. Diskon penjualan sangat mempengaruhi jumlah permintaan produk. Pantas saja pasar merespon kebijakan ini dengan baik. Buktinya pertumbuhan penjualan melesat di tahun 2021. Hal tersebut ternyata tidak diikuti tahun 2022. Tahun ini retur dan diskon penjualan turun sebesar 36,80 persen.

Perkembangan Harga Pokok Penjualan

Kali ini penulis menyajikan analisis pada perkembangan harga pokok penjualan. Dalam kasus ini diambil contoh dari laporan keuangan PT. Maris Jaya Membangun Tbk (Perusahaan ilustrasi). Walaupun laporan keuangan dalam tulisan ini hanya sebuah ilustrasi, namun penulis berusaha menyesuaikannya semirip mungkin dengan kondisi sebagaimana perusahaan yang tercatat di IDX. Data-datanya sebagai berikut:

skripsi-tesis-disertasi

Secara umum harga pokok penjualan mengalami fluktuasi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Pada tahun 2021 harga pokok penjualan turun sebesar 4,48 persen dan tahun 2022 naik lagi 3,9 persen. Penyebab turunnya harga pokok penjualan tahun 2021 secara positif di dorong oleh penurunan nilai bahan baku 7,82 persen dan biaya pabrikasi 29,75 persen.

Selain itu penurunan harga pokok penjualan di sebabkan oleh berkurangnya persediaan awal barang dalam proses sebesar 26,41 persen, kemudian persediaan awal barang jadi 11,08 persen dan persediaan akhir 1,97 persen. Artinya jika penurunan harga pokok makin besar ada sisi positif bagi perusahaan yaitu munculnya efisiensi dalam alokasi biaya-biaya produksi. Namun jika terlalu kecil juga menunjukkan perusahaan beroperasi dengan sumber daya produksi yang sangat terbatas. Hal ini menunjukkan perusahaan kurang optimis dan memberikan signal negatif bagi calon investor bahwa perusahaan kurang berkembang.

Perkembangan Biaya Pemasaran dan Penjualan

Biaya pemasaran dan penjualan merupakan biaya yang keluar akibat penggunaan sejumlah sumber daya seperti pembayaran gaji, upah dan kesejahteraan karyawan, Imbalan kerja karyawan, jasa professional, penyusutan, asuransi, sumbangan, dokumentasi, perbaikan dan pemeliharaan, telepon, teleks dan faksimili, listrik dan air, RUPS, paparan publik dan iklan, lain-lain.  

mahasiswa-dosen-peneliti-akademisi

Berdasarkan angka pertumbuhan di atas menunjukkan biaya pemasaran dan penjualan menunjukkan trend yang makin meningkat. Tercatat tahun 2021 meningkat 3,39 persen dan tahun 2022 meningkat 6,04 persen.  Kenaikan tahun 2021 disebabkan oleh peningkatan yang cukup signifikan dari beberapa komponen seperti beban lain-lain 77,69 persen, asuransi 34,35 persen dan penyusutan 11,18 persen. Demikian pula tahun 2022 meningkat disebabkan oleh peningkatan beberapa komponen seperti asuransi naik 93,55 persen, penyusutan 14,86 persen dan lain-lain sebesar 10,39 persen.

Perkembangan Biaya Umum dan Administrasi

Biaya umum dan administrasi timbul akibat pengeluaran pada beberapa jenis biaya contohnya dalam kasus ini seperti biaya gaji, upah dan kesejahteraan karyawan, imbalan kerja karyawan, jasa professional, penyusutan, asuransi, sumbangan, dokumentasi, perbaikan dan pemeliharaan, telepon, teleks dan faksimili, listrik dan air, RUPS, paparan publik dan iklan serta lain-lain.

kampus-kuliah-idx-bursa

Perkembangan biaya umum dan administrasi dapat dilihat pada pertumbuhannya yang cenderung mengalami fluktuasi. Pada tahun 2021 biaya umum dan administrasi mengalami peningkatan sebesar 3,92 persen dan tahun 2022 mengalami penurunan sebesar 0,05 persen.

Menghitung Operating Income Ratio

Tujuan pengukuran operating income ratio atau rasio margin operasi yaitu untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba operasi dari setiap rupiah penjualan bersih. Atau dengan kata lain berapa laba operasi sebelum bunga dan pajak (neto operating income) yang bisa dihasilkan dari setiap rupiah penjualan.

analisis-analisa-kajian

Pembahasan

Hasil perhitungan menunjukkan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir perusahaan mampu menaikkan operating income ratio-nya setiap tahun. Pada tahun 2021 perusahaan menaikkan rasio sebesar 0,5289 atau 52,89 persen dari periode sebelumnya yang hanya sebesar 0,4937 atau 49,37 persen. Kemudian tahun 2022 mengalami kenaikan menjadi 0,5503 atau 55,03 persen.

Peningkatan rasio tahun 2021 di dorong  oleh peningkatan penjualan bersih 5,52 persen dan penurunan harga pokok penjualan sebesar 4,48 persen. Hal ini menunjukkan ada sebesar 0,4937 rupiah laba operasi sebelum bunga dan pajak  yang bisa dihasilkan perusahaan dari setiap rupiah penjualan.

Jika dijelaskan dalam persentase menunjukan  ada sebesar 49,37 persen laba operasi sebelum bunga dan pajak  yang dapat dihasilkan perusahaan dari setiap persen penjualan. Penjelasan ini juga berlaku pada tahun 2021 dan 2022.

Kesimpulan

Rasio margin operasi setiap tahun mengalami peningkatan. Kondisi ini menunjukkan perusahaan mampu memproduksi laba operasinya dengan baik. Dengan demikkian perusahaan dapat memperkuat modal internalnya setiap tahun.

Peningkatan rasio tersebut menandakan perusahaan dapat meningkatkan efisiensinya setiap tahun. Ini menjadi informasi yang penting bagi calon investor untuk mengukur daya saing perusahaan sebelum memutuskan bergabung dengan perusahaan ini.

Secara keseluruhan perusahaan masih dalam kondisi baik dan menjanjikan. Kedepannya perusahaan diharapkan meningkatkan sumber daya manusianya, kekuatan finansialnya melalui pemupukkan modal produktif yang berasal dari keuntungan setiap tahunnnya.

Analisis di atas dapat menjadi bahan rujukkan dan tambahan pengetahuan bagi mahasiswa, dosen, peneliti dan akademisi lain atau siapapun yang membutuhkannya. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi banyak pihak. Terima kasih sudah menyimak dan jangan lupa masih ada tulisan menarik lainnya di situs ini. Semoga sahabat sehat dan bahagia selalu.