Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Mudah Mengukur Efisiensi Bisnis: Studi Kasus Rasio Keuangan Gross Profit Margin

An Easy Way to Measure Business Efficiency: A Case Study of Gross Profit Margin Financial Ratios

Sahabat budiman, kembali penulis berbagi pengetahuan tentang bagaimana mengukur efisiensi bisnis perusahaan menggunakan laba kotor. Tentu ini merupakan bagian upaya strategis dalam mempertahankan kemampuan perusahaan dalam bersaing. Untuk itu penulis membagikan cara menghitung rasio keuangan Gross Profit Margin dan bagaimana cara menganalisisnya.

Penjualan bersih atau netto

Penjualan bersih atau netto merupakan hasil penjualan yang diperoleh setelah adanya pemotongan dari pengembalian. Biasanya penjualan netto di gunakan oleh para analis untuk menilai kondisi keuangan perusahaan. Dalam contoh kali ini juga penulis menggunakan angka penjualan bersih yang diperoleh perusahaan PT. Marif Jaya Membangun sebagai berikut: 

rasio

Penjualan bersih menurut Fraser, Lyn M., and Aileen Ormiston (2018:89) penjualan bersih adalah total pendapatan bersih untuk tiap-tiap tahun diperlihatkan bersih dari retur penjualan dan potongan penjualan. Jadi, penjualan bersih adalah jumlah pendapatan yang sudah dipotong oleh retur penjualan dan potongan-potongan penjualan yang lainnya.

Harga Pokok Penjualan

Perusahaan perlu menitikberatkan perhatiannya pada pengelolaan harga pokok  penjualan. Harga pokok penjualan merupakan jumlah total biaya produksi yang timbul dalam proses produksi. Khususnya dalam hal ini bagi perusahaan manufaktur. Harga pokok penjualan sangat menentukan jumlah keuntungan bruto yang diperoleh perusahaan.

Harga pokok penjualan merupakan jumlah biaya dan pengeluaran yang diperbolehkan, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk menghasilkan barang atau jasa dalam kondisi dan tempat dimana barang tersebut dapat dijual. atau digunakan.

Adapun menurut prinsip akuntansi Indonesia bahwa harga pokok penjualan dapat dijelaskan sebagai jumlah pengeluaran atau biaya-biaya secara langsung maupun secara tidak langsung guna menghasilkan produk barang ataupun jasa pada kondisi tertentu yang dapat dijual atau digunakan.

Jenis Harga Pokok Penjualan

Harga pokok terdiri dari berbagai komponen yang harus dipahami. Tujuannya untuk mengetahui komponen mana yang berkontribusi menaikkan atau menurunkan harga pokok penjualan. Apalagi dalam analisis keuangan sangat diperlukan pemahaman yang jelas mengenai keterkaitan berbagai hal pada harga pokok penjualan. Harga pokok penjualan terdiri dari:

  1. Bahan baku yang digunakan dalam membentuk produk
  2. Barang yang dibeli perusahaan
  3. Retur atau pengembalian serta potongan dari pembelian
  4. Biaya ekspedisi atau pengiriman barang yang sudah dibeli oleh perusahaan
  5. Potongan harga atau diskon dalam transaksi perdagangan atau pembayaran cash
  6. Biaya tenaga kerja langsung
  7. Biaya penyimpanan produk bahan atau produk jadi
  8. Biaya lain yang dikeluarkan dalam produksi
  9. Biaya overhead pabrik

Jenis Biaya yang Tidak Termasuk dalam Harga Pokok Penjualan

Walaupun harga pokok penjualan merupakan total biaya produksi, namun ada sebagian jenis biaya yang dikecualikan dalam harga pokok penjualan. Beberapa biaya yang tidak termasuk dalam harga pokok penjualan adalah sejumlah biaya non operasional seperti:

  1. Biaya akibat belanja modal dan biaya bunga
  2. Biaya yang bersifat umum
  3. Biaya administrasi seperti biaya distribusi, sewa-sewa dan periklanan
  4. Biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan penjualan
  5. Biaya aktifitas akuntansi
  6. Biaya yang berkenaan dengan hukum
  7. Biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan gaji

Komponen yang harus ada dalam harga pokok penjualan

1. Persediaan Awal Barang
Persediaan awal disini merupakan barang yang masih tersisa belum terjual pada akhir periode lalu kemudian menjadi persediaan awal pada periode berikutnya. Persediaan awal barang penting untuk diperhitungkan karena ada banyak modal yang tertanam dalam persediaan awal. Jika persediaan awal cepat laku maka akan cepat pula berubah menjadi uang yang pada gilirannya berubah menjadi modal kembali.

2. Pembelian bersih
Pembelian bersih termasuk komponan yang masuk dalam harga pokok penjualan yang patut diperhitungkan. Pembelian bersih muncul karena perusahaan tidak henti-hentinya membeli produk untuk mencukupkan kebutuhan produk sebagai bahan jualan.

Pembelian barang dilakukan baik secara tunai maupun kredit. Pembelian ini selain untuk untuk dijual juga menjaga stok barang agar perusahaan tidak kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan ketika datang permintaan pasar secara tiba-tiba.

Pembelian bersih terkait dengan potongan harga atau retur pembelian. Sehingga jika ada diskon maka akan mengurangi biaya pembelian. Demikian pula jika terdapat retur pembelian maka pembelian bersih akan berkurang.

3. Persediaan Akhir Barang
Persediaan akhir merupakan persediaan awal yang ditambahkan dengan produk yang siap dijual yang kemudian tidak habis dijual di akhir periode. Dengan kata lain persediaan akhir merupakan sejumlah stok barang yang belum habis dari serangkaian produksi pada akhir periode tertentu.

Jumlah persediaan akhir barang dengan mudah bisa kita lihat dalam data perusahaan di akhir periode akuntansi. Lagi pula persediaan akhir merupakan salah satu komponen penting dalam menghitung harga pokok penjualan.

Cara menghitung harga pokok penjualan

Cara menghitung harga pokok penjualan dapat dilihat pada contoh perusahaan manufaktur berikut ini:

keuangan

Menghitung Gross Profit Margin (GPM) atau Margin Laba Kotor

Tujuan menghitung margin laba kotor atau rasio keuntungan kotor adalah untuk mengetahui seberapa besar laba kotor yang dihasilkan dari setiap rupiah penjualan. Olehnya itu dalam perhitungannya penjualan bersih di kurangi harga pokok penjualan kemudian di bagi dengan penjualan bersih. Rumus untuk menghitungnya sebagai berikut:

profit-margin

Hasil perhitungan di atas menunjukkan pada tahun 2020 dari setiap rupiah penjualan dihasilkan 0,662 rupiah laba kotor. Kemudian terjadi kenaikan di tahun 2021 dan 2022. Tahun 2021 dari setiap rupiah penjualan menghasilkan keuntungan yang meningkat sebesar 0,691 rupiah. Ditahun 2022 peningkatan laba kotor dari setiap rupiah penjualan meningkat cukup signifikan sebesar 0,720.

Pembahasan

Peningkatan gross profit margin tahun 2021 secara positif disebabkan oleh peningkatan penjualan bersih sebesar 4,68 pesen. Kemudian di dukung oleh penurunan harga pokok penjualan sebesar 4,15 persen. Terlihat pada data tersebut peningkatan pejualan relatif lebih besar dibandingkan penurunan harga pokok penjualan.

Peningkatan penjualan bersih tahun 2021 disebabkan beberapa komponennya bertambah seperti penjualan lokal bertambah 1,07 persen, penjualan ekspor 7,65 persen kemudian diikuti penurunan retur dan diskon penjualan sebesar 2,37 persen.

Adapun penurunan harga pokok penjualan tahun 2021 disebabkan turunnya beberapa komponen seperti bahan baku yang digunakan turun 7,54 persen, beban pabrikasi 29,75 pesen, persediaan awal barang dalam proses, persediaan awal barang jadi 11,08 persen dan persediaan akhir barang jadi 1,97 persen.

Kemudian tahun 2022 juga menunjukkan kondisi yang semakin baik. Peningkatan gross profit margin disebabkan meningkatnya penjualan bersih yang cukup signifikan sebesar 15,93 persen. Sebenarnya harga pokok penjualan juga mengalami peningkatan sebesar 4,85 persen. Bahkan peningkatannya lebih besar  dibandingkan sebelumnya. Namun apa sebenarnya yang menyebabkan sehingga rasio margin kotor tetap meningkat tahun 2022. Hal itu disebabkan persentase peningkatan penjualan masih lebih tinggi dibandingkan persentase peningkatan harga pokok penjualan.

Peningkatan penjualan yang signifikan itu di dorong oleh meningkatnya penjualan lokal sebesar 9,04 persen dan ekspor sebesar 21,47 persen. Walupun terjadi peningkatan pada retur dan diskon penjualan namun tetap mampu menaikkan penjualan secara signifikan.

Kesimpulan

Peningkatan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba kotor tahun 2021-2022 memberikan petunjuk bahwa dalam kurun waktu dua tahun terakhir perusahaan mampu meningkatkan efisensi bisnisnya. Hal ini dilihat dari efisiensi biaya total dalam proses produksi sehingga dapat mendorong peningkatan gross profit margin.

Peningkatan harga pokok penjualan tahun 2022 tidak dapat dikatakan sebagai kondisi yang kurang baik. Hal ini karena perusahaan juga mampu menaikkan penjualannya sehingga dapat meningkatkan rasio profit margin dari tahun sebelumnya. Kedepannya perusahaan tetap perlu mempertahankan strategi ini sehingga dapat memperbesar laba perusahaan yang pada gilirannya dapat mendorong penguatan modal sendiri. 

Kondisi di atas pada dasarnya masih dapat di eksplorasi dengan penjelasan-penjelasan yang menarik dan bermanfaat. Sahabat bisa menambahkan penjelasan untuk melengkapi apa yang sudah penulis sajikan di atas.

Tulisan ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi. Khususnya bagi sahabat yang tertarik dengan analisis kinerja keuangan. Terima kasih sudah mampir di blog ini. Masih banyak tulisan menarik yang bisa disimak disini. Mudah-mudahan sahabat sehat selalu, hidup damai dan bahagia.