Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Rumus Rasio Keuangan Likuiditas dan Contoh Kasus

Memahami Analisis Likuiditas Secara Mudah

Rasio Likuiditas merupakan salah satu rasio keuangan yang digunakan sebagai parameter untuk mengukur kondisi keuangan suatu perusahaan.

Rasio likuiditas mampu memberikan informasi mengenai kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi hutang-hutang jangka pendek. Termasuk tolok ukur bagi investor untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan tertentu. Untuk itu baiknya kita ketahui terlebih dahulu beberapa hal menyangkut rasio likuiditas.

rumus-rasio-keuangan-likuiditas-dan-contoh-kasus
Likuiditas: Current Ratio dan Quick Ratio

Pengertian Rasio Keuangan Likuiditas

Likuiditas merupakan suatu kondisi yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam melunasi segala macam kewajiban lancarnya. Likuiditas biasanya di ukur menggunakan current ratio, quick ratio dan Cash ratio. Current ratio dihitung dengan membandingkan antara total aktiva lancar dengan kewajiban lancar.

Artinya ketika kewajiban lancar jatuh tempo maka perusahaan hanya mampu membayar hutangnya dengan seluruh aktiva lancar yang dimilikinya. Perusahaan mempertaruhkan seluruh aset lancarnya untuk memenuhi kewajiban tersebut.

Adapun quick ratio dapat dihitung dengan membandingkan antara aktiva lancar di kurangi persediaan kemudian di bagi dengan kewajiban lancar. Tujuan pengukuran quick ratio adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan membayar kewajiban lancar tanpa menggunakan persediaaan.

Artinya ketika kewajiban lancar tersebut jatuh tempo dan harus di bayar, maka perusahaan membayarnya tanpa mengikutkan persediaan dalam pembayaran tersebut. Itu artinya, perusahaan memiliki kemampuan bayar tanpa mengandalkan persediaan yang ada.

Rumus Rasio Keuangan Likuiditas

Dalam tulisan ini likuiditas akan di tentukan menggunakan dua rasio yaitu current ratio dan quick ratio. Walaupun ada rasio lain seperti cash ratio. Berikut  penulis tunjukkan rumus kedua rasio tersebut.

Rumus Current Ratio

Rumus Quick Ratio


Contoh Kasus Analisis Rasio Likuiditas

Kali ini penulis memberikan contoh analisis likuiditas menggunakan salah satu rasionya yaitu current ratio pada 10 perusahaan otomotif yang listing di BEI pada tahun 2009-2013.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang diperoleh dari situs IDX yang kemudian di lakukan perhitungan menggunakan rumus current ratio, diperoleh angka-angka current ratio ke-10 perusahaan otomotif.


Jika dilihat secara rata-rata menunjukkan angka rasio cenderung meningkat. Tahun 2010 ada sedikit peningkatan di bandingkan sebelumnya. Kemudian naik secara signifikan di tahun 2011. Ditahun 2012 angka rasio kembali turun sebesar 1,876 namun di tahun 2013 angka rasio kembali meningkat menjadi 2,104.

Angka rasio sebesar 1,765 menunjukkan bahwa secara rata-rata setiap rupiah kewajiban lancar yang dimiliki perusahaan otomotif di jamin oleh 1,765 harta lancar. Sebenarnya belum maksimal karena harta lancar sebagai penjamin hutang sebaiknya berada di kisaran 2 rupiah. Nanti di tahun 2010 dan 2013 angka rasio sedikit membaik yaitu mampu menjamin setiap rupiah kewajiban lancar dengan 2,034 rupiah dan 2,104 rupiah harta lancar.

Secara rata-rata angka rasio tahun 2010 dan 2013 cukup baik. Namun jika angka rasio semakin besar itupun bukan sesuatu yang baik bagi perusahaan. Hal ini karena jaminan atas hutang lancar yang terlalu besar membuat kebijakan perusahaan untuk menahan dana jaminan menjadi kurang produktif. Artinya jika dana tersebut di alokasikan pada aktivitas investasi misalnya menambah volume produksi dan lain-lain mungkin saja bisa meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Mari kita lihat lebih jelas, dimana likuiditas tertinggi dicapai perusahaan PT. Gajah Tunggal, Tbk dengan angka rasio 5,148 di tahun 2011, kemudian 4,912 di tahun 2013 dan 3,993 tahun 2009. Berikutnya perusahaan PT. Indo Kordsa, Tbk sebesar 4,018 di tahun 2010 kemudian perusahaan PT. Indospring, Tbk tahun 2013.

Jika dilihat pertumbuhan angka rasio menunjukkan perusahaan PT. Gajah Tunggal, Tbk memiliki kemampuan yang lebih besar di bandingkan perusahaan lain. Namun perusahaan ini perlu mewaspadai tingginya angka rasio karena seperti yang dijelaskan di atas bahwa, ada banyak dana yang menjadi kurang produktif. Disarankan oleh para ahli sebaiknya perbandingan antara harta lancar dan hutang lancar berada di kisaran 2 banding 1. Artinya ada dua rupiah harta lacar yang menjamin 1 rupiah hutang lancar.

Peningkatan angka rasio secara umum di sebabkan bertambahnya beberapa komponen aktiva lancar seperti kas, bank, piutang atau persediaan. Kebijakan perusahaan untuk menaikkan kas karena kebutuhan rutin yang harus di biayai perusahaan. Demikian pula peningkatan bank karena perputaran modal yang semakin cepat dan adanya efisiensi biaya sehingga meningkatkan perolehan laba.

Ada juga peningkatan angka rasio karena persentase kenaikan aktiva lancar lebih besar di bandingkan kenaikan hutang lancar. Ini biasainya terjadi karena adanya kebijakan perusahaan mengurangi hutang lancar dengan cara meningkatkan pembelian barang dagangan secara tunai.

Selain peningkatan angka rasio perlu dilihat pula penyebab turunnya angka rasio. Turunnya angka rasio menunjukkan secara umum kemampuan perusahaan semakin rendah dalam memenuhi hutang lancarnya. Namun di satu sisi biasanya juga karena memang kebijakan perusahaan yang sengaja  menurunkan angka rasio dengan cara menggunakan dana secara optimal untuk menghasilkan laba yang lebih besar lagi. Akhirnya dana untuk menjamin hutang kelihatannya semakin rendah.

Perusahaan yang memiliki angka rasio terendah adalah PT. Multistrada, Tbk sebesar 0,478 pada tahun 2011. Tidak ada perusahaan otomotif yang memiliki angka rasio yang menurun secara terus menerus. Ini artinya kondisi likuiditas pada perusahaan otomotif di tahun 2009 sampai 2013 dalam kondisi baik-baik saja.

Tips Mempermudah Analisis Rasio Keuangan

Dalam menganalisis laporan keuangan perlu memperhatikan keseragaman pos-pos keuangan yang dinyatakan dalam ratusan, ribuan atau jutaan rupiah. Biasanya dalam laporan keuangan bagi perusahaan yang list di BEI sudah dicantumkan pada bagian atas laporan tentang hal itu. Maka menghitungnya harus memperhatikan pernyataan tersebut. Hal ini penting ketika menggunakan alat analisis regresi yang menggunakan data panel.

Sebaiknya bagi penganalisa, utamanya bagi mahasiswa perlu membuat laporan keuangan perbandingan. Seluruh pos keuangan di buat perbandingan pertahunnya. Misalnya akan dianalisis selama 5 tahun maka perlu dibuat laporan Neraca dan Laba Rugi perbandingan selama 5 tahun. Hal ini untuk mempermudah melihat pertumbuhan setiap pos keuangan.

Gunakanlah Microsoft Exel untuk menarik persentase pertumbuhannya. Jika sahabat kurang memahami hal itu bisa hubungi penulis melalui fasilitas contact yang tersedia pada laman contact.

Lakukan analisa secara mendalam pada setiap penyebab perubahan pos keuangan sehingga sangat mendukung alasan-alasan di balik perubahan angka-angka rasio. Angka rasio menjadi kurang bermanfaat jika tidak di dukung oleh penjelasan dari perubahan pos-pos keuangan yang menjadi dasar dalam setiap rumus rasio keuangan.

Baca Juga: Definisi Rasio Keuangan dan Pembagiannya

Berlatih terus untuk mempertajam analisis. Karena analisa keuangan berbeda dengan analisa lainnya. Analisa keuangan selain menggunakan angka-angka yang pasti, juga harus mampu memaknai arti dari angka-angka tersebut. Hal ini sering penulis jumpai ketika memeriksa hasil karya mahasiswa. Biasanya mahasiswa hanya menunjukkan turun naiknya angka rasio. Pada hal sangat menarik dan penting jika mengemukakan pula alasan-alasan yang tajam dari penyebab setiap perubahan pos keuangan. Olehnya itu penting membuat laporan keuangan perbandingan.

Apa yang penulis uraikan di atas hanya sebagian kecil dari contoh analisis rasio keuangan. Selebihnya sahabat bisa mengikuti terus konten di blog ini yang akan menyajikan analisa terkait lainnya.

Referensi dan Sumber Lain

  • https://scholar.google.co.id/scholar?q=analisa+likuiditas+perusahaan&hl=id&as_sdt=0&as_vis=1&oi=scholart
  • https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-analisis-rasio-likuiditas-liquidity-ratio-jenis-jenisnya/
  • https://www.jurnal.id/id/blog/menghitung-rasio-likuiditas/
  • https://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-keuangan-manajemen-keuangan/analisis-rasio-keuangan-perusahaan/analisis-rasio-keuangan-likuiditas-liquidity-ratio/
  • https://www.kompasiana.com/raissanf/5641087efd22bd480aed93af/bagaimanakah-cara-menilai-likuiditas-keuangan-suatu-perusahaan-dengan-menggunakan-rasio-likuditas?page=all
Tulisan di atas dimaksudkan untuk berbagi pengetahuan dengan sahabat sekalian. Penulis terus belajar untuk bisa menyediakan konten-konten lainnya. Penulis tidak menganggap tulisan di atas sudah sempurna. Olehnya itu kritikan dan saran dari sahabat sekalian sangat penulis nantikan.

Baca Juga: Rasio Keuangan Dalam Metode Radar

Kirimkan komentar di kolom komentar yang tersedia, jika ingin berlangganan silahkan masukan emailnya dan tekan tombol berlangganan. Penulis akan terus berusaha memenuhi kebutuhan analisis sahabat sekalian. Penulis sampaikan terima kasih atas kunjungannya.