Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

10 Tips Membuat Bisnis Plan Paling Jitu

Membuat Bisnis Plan Untuk Merintis dan Mengembangkan Bisnis

AKHMAD. COM - Kita tidak bisa memastikan kondisi mendatang. Penting membuat bisnis plan untuk merencanakan maupun mengembangkan bisnis kita.

Keinginan kita untuk mencapai hasil yang maksimal dari bisnis yang dijalankan, seringkali berhadapan dengan kondisi yang tidak terduga. Bisa saja karena daya beli masyarakat yang menurun atau .suplai bahan baku yang terganggu.

Membuat-Bisnis-Plan
Sumber: pixabay.com
Banyak hal yang dapat saja membuat bisnis kita menurun. Apalagi bagi seseorang yang baru memulai usahanya, tentu membutuhkan informasi dan pedoman dalam merintis karir sebagai pebisnis. Olehnya itu banyak yang mengatakan berbisnis itu rumit. Namun tidak sedikit pula yang berhasil.

Bagi mereka yang berhasil, tentu memiliki keberanian dan kesungguhan untuk menjadi seorang  pebisnis. Bisa juga seseorang berhasil karena meneruskan usaha keluarga sehingga tidak terlalu sulit mengelola bisnisnya. Bagi seorang pemula mungkin merasa berbeda.

Dalam keraguan apakah harus menjalankan bisnis atau tidak sama sekali, diperlukan suatu perencanaan yang jitu. Perencanaan yang dimaksud adalah dengan membuat bisnis plan. Melalui pedoman tersebut, ada arah yang jelas tentang apa, bagaimana dan kapan bisnis itu harus di jalankan. Olehnya itu penting diketahui konsep dari bisnis plan.

Apa itu Bisnis Plan

Bisnis merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memberi keuntungan, di kelola dan dikoordinasikan oleh pemiliknya sehingga berbentuk suatu perusahaan profesioal. Bisnis  dapat dilakukan secara individu atau melalui organisasi, kemudian ada proses produksi, penjualan atau pertukaran antara barang dan uang yang dilakukan antara penjual dan pembeli. Semuanya bertujuan profit. Bicara bisnis plan berarti merencanakan dan mengarahkan perusahaan mencapai visi.

Apa Tujuan Bisnis Plan

Pembuatan bisnis plan erat kaitannya dengan upaya memulai bisnis atau mengembangkan bisnis yang sudah ada. Tujuan bisnis plan yang utama adalah:
  1. Memberikan arah kepada pelaku bisnis pada target bisnis yang ingin di capai
  2. Pedoman untuk mengendalikan jalannya bisnis sehingga tidak menyimpang
  3. Memberi kemampuan kepada pihak manajerial dalam pengelolaan bisnis
  4. Menyeragamkan visi dan misi pencapaian tujuan bagi seluruh personil dalam perusahaan
  5. Memproyeksikan kondisi bisnis kedepan sehingga dapat di ukur
  6. Mengurangi kadar resiko bisnis kedepan
  7. Berfungsi sebagai instrumen komunikasi antar personil dalam menjalankan bisnis
  8. Mendorong optimalisasi pemanfaatan peluang yang ada
  9. Sebagai jalan untuk memperoleh sumber dana eksternal
  10. Memberitahukan kepada pimpinan pada bagian mana perusahaan bermasalah
  11. Merupakan instrumen pengambilan keputusan yang tepat
  12. Menjadi bahan kajian dalam membuat kemitraan

Studi Kelayakan Bisnis dan Bisnis Plan

Sengaja penulis jelaskan bagian ini karena sebagian orang belum memahami secara jelas perbedaan atau kesamaan antara Studi Kelayakan Bisnis dengan bisnis plan. Pada dasarnya Studi kelayakan bisnis sama pentingnya dengan bisnis plan. Bahkan keduanya seringkali berpasangan dilihat dari segi kepentingan pebisnis. Namun perlu diketahui apakah keduanya berbeda? Mari kita lihat karakteristiknya masing-masing.

Ditinjau dari Jenis Datanya

Dalam proses penyusunan studi kelayakan adalah mendasarkan data-datanya menurut perkiraan. Perkiraan atau estimasi ini menggunakan teknik tertentu.  Misalnya dalam memperkirakan penjualan 5 tahun kedepan biasanya menggunakan formulasi statistik tertentu. Adapun dalam bisnis plan data-datanya di dasarkan pada jenis data empiris atau fakta-fakta yang dimiliki oleh investor atau perusahaan bersangkutan.

Dintinjau dari Sumber Datanya

Perolehan data yang digunakan sebagai dasar penyusunan studi kelayakan bisnis, bersumber dari data ekternal atau biasanya menggunakan data survei. Data ini dikumpukan menurut perkembangan yang terjadi secara umum. Misalnya tentang persaingan pada bidang usaha yang sama. Sedangkan pada bisnis plan bersumber dari dalam perusahaan itu sendiri atau sumber data internal.

Ditinjau dari Pihak Penyusun

Pihak yang diserahkan untuk menyusun studi kelayakan adalah diluar dari investor atau perusahaan atau disebut pihak ketiga. Sedangkan pada bisnis plan dilakukan oleh pihak internal dalam hal ini pihak investor atau perusahaan. Mengapa studi kelayakan di buat oleh pihak ketiga, karena untuk menjaga netralitas dan objektivitas hasil studi kelayakan tersebut.

Dintinjau dari Maksud Penyusunannya

Pembuatan atau penyusunan studi kelayakan (Feasibility Studi) tidak lain untuk menilai apakah usaha yang akan dijalankan itu memang benar-benar layak atau tidak. Artinya studi kelayakan bertujuan  menilai boleh atau tidaknya usaha itu dilaksanakan. Sedangkan pada bisnis plan bertujuan untuk menggambarkan rencana bisnis kedepan. Bisa dikatakan bisnis plan bertujuan untuk pengembangan usaha kedepan.

Ditinjau dari Masa Pembuatan

Pembuatan atau penyusunan studi kelayakan bisnis memerlukan sejumlah data-data, kemudian proses pengolahan dan analisa. Oleh karena itu waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan laporan studi kelayakan bisnis lebih lama di bandingkan Membuat Bisnis Plan. Studi kelayakan bisnis memerlukan diskusi antar pakar, dilakukan pengkajian yang mendalam sebelum memutuskan menolak atau menerima suatu proyek.

Ditinjau dari Pembiayaan

Dalam penyusunan studi kelayakan melibatkan tim ahli/pakar yang memiliki kompetensi di bidangnya. Olehnya itu biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan studi kelayakan lebih banyak dibandingkan pada penyusunan bisnis plan. Berbagai keperluan pengumpulan data dan lainnya memerlukan anggaran yang lebih besar.

10 Tips Membuat Bisnis Plan

Bisnis plan memiliki fungsi yang penting bagi pengembangan usaha sebagaimana di uraikan di atas. Olehnya itu pembuatan bisnis plan harus dilakukan dengan benar dan terukur. Berikut ini penulis membagikan 10 tips untuk menghasilkan bisnis plan yang berkualitas.

1. Membuat Kerangka Bisnis Plan

Bisnis plan harus menggambarkan suatu orientasi dari pemilik usaha untuk mencapai suatu target tertentu, olehnya itu penting dibuat kerangka. Kerangka ini menjadi sebuah panduan sistimatika untuk memperjelas urutan dalam bisnis plan. Bentuk Kerangka Bisnis Plan secara ringkas adalah:
  • Ringkasan Eksekutif
  • Latar Belakang Bisnis
  • Analisa Pasar dan Stretgi Pemasaran
  • Analisa Produk
  • Analisa SDM dan Manajerial
  • Analisa Keuangan (Finansial)
  • Rencana Pengembangan Usaha
  • Aspek Resiko Bisnis 
 

2. Menjelaskan Secara Terperinci Pada Setiap Aspek

Agar bisnis plan menjadi pedoman untuk mengendalikan pelaksanaan rencana, maka setiap aspek yang dibahas harus di jelaskan dengan tuntas, rinci dan terukur. Hal ini menjaga agar pelaksanaan tidak menyimpang dari rencana semula.

3. Ide Pengembangan Harus Mampu Mendorong Minat Para Pihak

Dalam bisnis plan harus memiliki keinginan untuk mendorong pihak-pihak. Hal ini agar timbul minat untuk menyetujui dan melaksanakan apa yang diinginkan dalam bisnis plan tersebut. Perlu ada dorongan dari investor dengan memberikan alasan-alasan yang jelas dan objektif.

4. Menggambarkan Kondisi Tanpa Menutupinya

Gambarkan dengan jelas tantangan yang akan di hadapi, kesulitan apa yang dapat dialami, dan bagaimana mengantisipasinya. Jelaskan secara natural apa adanya. Jelaskan strategi terbaik untuk membawa bisnis tersebut dapat eksis dalam lingkungan persaingan yang tinggi.

5. Komunikasikan dengan Rekan Pimpinan atau Pejabat

Setelah bisnis plan selesai dibuat, lakukan evaluasi melalui suatu forum diskusi dengan pimpinan atau pejabat yang memiliki kompetensi untuk menilainya. Hal ini perlu dilakukan untuk mengoreksi hal-hal yang mungkin dianggap janggal dalam bisnis plan tersebut.

6. Fokuskan Kembali Pemeriksaan Pada Aspek Keuangan

    Aspek keuangan merupakan salah satu bagian sangat penting dalam bisnis plan. Periksa kembali bagian ini dengan melakukan kalkulasi untuk menghindari salah penafsiran dari sponsor atau pihak mana yang berkepentingan. Jika dalam penilaian keuangan menggunakan rasio keuangan tertentu, lakukan pengujian kembali.

    7. Memeriksa Kembali Seluruh Dokumen Pendukung

    Walaupun dokumen pendukung mungkin ada tidak dilampirkan dalam bisnis plan, namun dokumen itu harus tersimpan dengan baik. Jika harus dilampirkan maka periksa kembali kebenaran dan kelengkapannya.

    8. Buat Penampilan Bisnis Plan dengan Sangat Menarik

    Sebagai finishing buatlah tampilan bisnis plan dengan sangat menarik. Hal ini untuk menimbulkan daya tarik sekaligus menunjukkan keseriusan pihak investor atau perusahaan dalam membuat Bisnis Plan. Hal ini juga mencerminkan kesungguhan pihak investor untuk mengembangkan usaha sebagaimana yang digambarkan dalam bisnis plan.

    9. Penuhi Batas Waktu

    Pihak sponsor atau yang berkepentingan dengan bisnis plan biasanya menentukan batas waktunya. Penuhi hal itu untuk menunjukkan kesungguhan investor dalam mengembangkan bisnis dimaksud. Jika melewati batas waktu, segera lakukan konfirmasi agar pihak sponsor mendapatkan kepastian.

    10. Jalin Komunikasi yang Baik dengan Pihak Sponsor

    Sepanjang bisnis plan itu masih dalam tahap penilaian, lakukan komunikasi yang intens untuk mengetahui perkembangannya. Hal ini juga penting untuk memahami apa yang diinginkan oleh sponsor atau pihak tertentu.

    Referensi dan Sumber:

    • https://www.moneysmart.id/bikin-bisnis-planning-gak-ribet-kok-ini-panduan-lengkapnya/
    • https://pusatinvestor.com/perbedaan-antara-studi-kelayakan-bisnis-feasybility-study-dengan-rencana-bisnis-bussines-plan/
    • https://karinov.co.id/cara-membuat-bisnis-plan/
    • https://www.cermati.com/artikel/cara-membuat-bisnis-plan-dan-kegunaannya

    Contoh Bisnis Plan dapat dilihat pada situs academia.edu

    10 tips membuat bisnis plan di atas jika dilakukan dengan konsisten dapat memberikan hasil yang maksimal. Untuk itu saran dan masukan dari sahabat sekalian tetap penulis tunggu. Silahkan kirim komentar dan jika ingin berlangganan kirimkan emailnya dan tekan tombol berlangganan. Terima kasih atas kunjungannya, semoga sehat dan sukses selalu.