Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Menghitung Rasio Keuangan Total Debt to Total Capital Asset

How to Calculate the Financial Ratio of Total Debt to Total Assets

Beberapa bulan lalu, tepatnya pada bulan April 2021 penulis melakukan penelitian  pada  PT. Eagle High Plantations Tbk. Penelitian ini penulis lakukan bersama rekan. Adapun fokus penelitian  adalah tentang kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang. Penelitian ini dimaksudkan untuk dipelajari oleh mahasiswa sebagai tambahan referensi. Data personil terdiri dari ketua peneliti yaitu penulis sendiri (Akhmad) kemudian satu orang anggota peneliti yaitu Muhammad Rezal. Selanjutnya hasil penelitian penulis sajikan sebagai berikut: 

Pendahuluan

Setiap perusahaan berusaha memaksimalkan labanya melalui pengelolaan dana. Pengelolaan dana ini dilakukan secara efektif dan efisien, sehingga setiap aktivitas pendanaan selalu difokuskan pada kebutuhan riil di lapangan.

Dalam operasional perusahaan, tidak semua sumber daya yang digunakan dimiliki oleh perusahaan. Sebagian sumber daya itu diadakan dengan cara berutang pada pihak lain. Begitupun dalam proses usahanya, perusahaan masih menyisahkan utang jangka pendek dan jangka panjang.

Uang jangka pendek berbeda dengan utang jangka panjang. Utang jangka pendek memiliki jangka waktu jatuh tempo yang lebih cepat biasanya 1 tahun atau kurang dari satu tahun. Olehnya itu setiap perusahaan berusaha memenuhi kewajibannya itu sebelum jatuh tempo.

cara-menghitung-rasio-keuangan-total-debt-to-total-capital-asset

Penyebab munculnya utang jangka pendek dapat bersumber dari berbagai hal seperti utang bank, utang usaha pada pihak ketiga, uang muka dan beban akrual serta utang pajak. Seluruh jenis utang tersebut memiliki jangka waktu pelunasan yang pendek.

Perusahaan perlu menjaga likuiditas jangka pendeknya supaya tetap dipercaya oleh para investor sehingga tetap menanamkan sahamnya di perusahaan. Investor percaya bahwa perusahaan tetap bertahan dilihat dari cerminan likuiditas perusahaan.

Dalam memelihara likuiditas perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang diperlukan kinerja asset untuk memenui hal itu. Maka total asset disarankan dapat menjamin setiap rupiah hutang perusahaan. 

Definisi Utang Jangka Pendek dan Jangka Panjang, Aktiva Lancar dan Aktiva Tetap

Jumingan (2011) menegaskan bahwa utang adalah kewajiban perusahaan kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang atau menyerahkan barang atau jasa pada tanggal tertentu. Berdasarkan jangka waktu pengembaliannya utang dibedakan menjadi utang jangka pendek (current liabilities) dan utang jangka panjang (noncurrent liabilities).

Utang jangka pendek atau utang lancar menurut Kieso at.al yang dikutib oleh Yunni 2016 dalam Lestiyadi (2021:1) bahwa utang jangka pendek ialah “the obligations that are reasonably expected to be liquidated either through the use of current assest or the creation of other currentliabilities”. Surat hutang yang dengan suatu alasan pelunasannya diharapkan melalui penggunaan dari aktiva lancar atau pengadaan dari tanggung jawab jangka pendek lainnya.

Selain likuiditas yang baik, tentunya sebuah perusahaan tidak lepas dari aspek sumber daya manusianya khususnya kinerja karyawan dalam menjalankan seluruh fungsi perusahaan. Pada perusahaan terdapat berbagai bagian yang mana karyawan pada bagian tersebut diharapkan memiliki kemampuan kerja.


Menurut Reeve 2017 dalam Mahmudah (2021:4) bahwa hutang lancar ataupun hutang jangka pendek adalah wajib dibayarkan dengan menggunakan akiva lancar dan pembayaranya sangatlah singkat dalam satu periode waktu akuntansi. Perusahaan meminjam hutang jangka pendek dengan tujuan untuk aktivitas operasi perusahaan dalam jangka waktu satu tahun atau barang yang diperdagangkan dengan menggunakan utang dagang.

Menurut Sjahrial 2014 dalam Mahmudah (2021:7) menegaskan bahwa hutang jangka pendek adalah kewajiban yang harus dibayarkan dengan waktu pelunasan kurang dari satu tahun pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2019. 

Kemudian pengertin hutang jangka panjang di jelaskan dengan baik oleh Munawir 2015 dalam Mahmuda (2021:4) dengan tegas mengemukakan bahwa hutang jangka panjang ialah kewajiban yang harus dibayarkan keuanganya dengan waktu pelunasanya 1 tahun atau lebih dari satu tahun sejak awal tanggal di dalam neraca dan wajib masuk ke dalam liabilitas lancar. 

Biasanya hutang jangka panjang pembayaranya digunakan untuk berbelanja perluasan usaha (ekspansi) dari perusahaan karena dapat memenuhi kebutuhan perusahaan dalam jangka panjang yang membutuhkan banyak dana.

Adapun menurut Sjahrial 2014 dalam Mahmuda (2021:7) bahwa hutang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dibayarkan dengan waktu pelunasan lebih dari satu satu tahun pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2019. 

Berbicara mengenai pembiayaan dari hutang tidak lepas dari kondisi aktiva atau asset perusahaan. Biasanya dalam laporan keuangan yang paling banyak di bahas itu adalah dua kelompok asset yaitu asset lancar dan asset tetap. 

Pengertian asset lancar atau aktiva lancar telah banyak di kemukakan para ahli salah satunya menurut Baridwan 2011 dalam Kriswanto dan Siddiq (2018:2) menegaskan bahwa aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva –aktiva lain atau sumber-sumber yang di harapkan akan direalisasikan menjadi uang kas atau dijual atau di kosumsi selama siklus usaha perusahaan yang normal atau dalam waktu satu tahun, mana yang lebih lama.

Menurut S. Munawir 2014 dalam Kriswanto dan Siddiq (2018:2) menyatakan bahwa  aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lainya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau di tukarkan menjadi uang tunai, dijual atau di konsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputaran kegiatan perusahaan yang normal.

Adapun pengertian aktiva tetap di tegaskan oleh Yusuf 2001 dalam Abdullah (2015:5) bahwa aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan. 

Selanjutnya menurut Baridwan 2000 dalam Abdullah (2015:5) bahwa aktiva tetap adalah aktiva-aktiva yang dapat digunakan lebih dari satu periode seperti tanah, gedung-gedung, mesin dan alat-alat, perabot, kendaraan, dan lain-lain.

Berdasarkan pengertian tersebut menunjukkan bahwa aktiva tetap merupakan harta yang berwujud dan digunakan lebih dari satu periode, digunakan dalam operasional namun tidak dimaksudkan untuk dijual sebagaimana layaknya dagangan atau barang produksi perusahaan.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara mendalam dengan menggunakan metode studi kasus. Dilakukan analisis pada perusahaan PT. Eagle High Plantations Tbk pada periode 2017-2019. 

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan khususnya neraca. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi. 

Penelitian ini secara keseluruhan menggunakan biaya sendiri bersumber dari dua peneliti. Jangka waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan April sampai Juni 2021. atau di konsumer dalam periode berikutnya (paling lama satu tahun atau dalam perputa

Dalam upaya mengetahui kemampuan aktiva dalam menjamin hutang perusahaan di gunakan teknik analisis berupa rasio total debt to total capital asset dengan rumus menurut Riyanto (2016:333) sebagai berikut: 

cara-menghitung-rasio-keuangan-total-debt-to-total-capital-asset

Hasil dan Pembahasan

Perusahaan cenderung menambah hutangnya setiap tahun. Perusahaan kadang menambah utang jangka pendek juga menambah utang jangka panjang. Begitupun jumlah aktiva ikut bertambah. Pertumbuhan utang lancar, utang jangka panjang dan total aktiva perusahaan PT. Eagle High Plantations Tbk tahun 2017-2019 disajikan pada tabel berikut ini:

cara-menghitung-rasio-keuangan-total-debt-to-total-capital-asset

Tahun 2018 perusahaan menambah utang jangka pendek sebesar 10,39% dari tahun sebelumnya. Sedangkan di tahun 2019 utang jangka pendek berkurang cukup signifikan mencapai 21,34%.
Berkurangnya utang jangka pendek tahun 2018 karena beberapa komponen utang yang berkurang seperti uang muka diterima dari pihak ketiga, beban akrual, utang lain-lain dari pihak ketiga, utang pajak dan utang lembaga keuangan bukan pajak. 

Adapun di tahun 2019 yang menyebabkan berkurangnya utang jangka pendek secara signifikan karena berkurangnya utang usaha, uang muka diterima dari pihak ketiga, utang bank, dan utang lembaga keuangan bukan bank. 

Kondisi pada utang jangka panjang  relatif berbeda dengan utang jangka pendek.  Terjadi peningkatan secara beruntun dari tahun ketahun. Tahun 2018 utang jangka panjang bertambah sebesar 1,73% begitupun tahun 2019 bertambah sebesar 15,32%. 

Penyebab bertambahnya utang jangka panjang yang cukup besar ditahun 2019 karena adanya peningkatan utang pada lembaga bukan bank. 

Adapun pada total aktiva reatif sama dengan kondisi utang jangka pendek. Terjadi penurunan dalam dua tahun tersebut. Tahun 2018 berkurang sebesar 0,14% dan tahun 2019 berkurang menjadi 2,32%. Penurunan di tahun 2019 lebih besar dibandingkan tahun 2018. Penyebabnya adalah berkurangnya jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk serta berkurangnya kepentingan non pengendali.

cara-menghitung-rasio-keuangan-total-debt-to-total-capital-asset
Dari kondisi utang jangka pendek, utang jangka panjang dan keadaan aktiva tersebut maka dapat di lakukan kajian terhadap kemampuan aktiva dalam menjamin utang perusahaan. Keadaan rasio total debt to total capital asset perusahaan PT. Eagle High Plantations Tbk tahun 2017-2019 seperti di tamilkan dalam tabel berikut ini:


Perhitungan rasio total debt to total capital asset perusahaan PT. Eagle High Plantations Tbk tahun 2017-2019 menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun.

Pada tahun 2018 terjadi peningkatan angka rasio sebesar 0,6134 atau 61,34%. Adapun di tahun 2019 juga mengalami peningkatan sebesar 0,7080 atau 70,80%. Artinya ini ada peningkatan kemampuan pada setiap rupiah aktiva dalam menjamin setiap rupiah hutang perusahaan. 

Penyebab meningkatnya rasio di tahun 2018 karena perusahaan yang makin berkembang menyebabkan meningkatnya total utang perusahaan. Sebagaimana pada pertumbuhan utang jangka pendek dan jangka panjang di atas yang menunjukkan trend peningkatan di tahun 2018.

Ditahun 2019 walaupun terjadi penurunan pada utang lancar namun rasio tetap saja meningkat. Hal ini karena secara bersamaan terjadi peningkatan pada utang jangka panjang yang diikuti oleh penurunan total aktiva. Jadi penurunan aktiva di sini tidak dapat dianggap sebagai pelemahan kemampuan aktiva menjamin hutang.

Kesimpulan dan Rekomendasi

Secara umum kadangkala besarnya utang karena adanya operasinal yang wajar. Dalam artian perusahan sedang berkembang sehingga wajar perusahaan berutang untuk membiayai kegiatannya. 

Kemampuan aktiva masih saggup menjamin utang perusahaan. Dalam alokasi biaya, perusahaan harus tetap memperhatikan prinsip efisiensi dan efektifitas. Perusahaan tetap waspada terutama pada utang jangka pendek. 

Penelitian ini masih harus dikembangkan dengan melihat dampak dari berbagai faktor. Perlu dilakukan analisis pengaruh menggunakan teknik regresi data panel.

Referensi

Abdulah, Fitri. 2015. Analisis kelayakan investasi aktiva tetap pembelian mesin printing pada PT. Radja digital printing Samarinda. Ejournal Ilmu Administrasi Bisnis. Vol. 3, No. 2. https://ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id

Afifa, Olga Mardianita dan Rusmita, Sylva Alif. 2020. Pengaruh Utang Jangka Pendek Dan Struktur Kepemilikan Institusional Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Tercatat Pada Indeks Saham Syariah Periode 2016-2018. Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan. Vol. 7, No.4, April 2020, https://e-journal.unair.ac.id/JESTT/article/view/17231

Jumingan, Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011

Kriswanto, Dwi., Siddik, Gaih Purnama. 2018. Pengaruh Aktiva Lancar Dan Modal Sendiri Terhadap Profitabilitas. Jurnal Investasi. Vol.4 No.1, April 2018, hal.1, https://investasi.unwir.ac.id/index.php/investasi/article/view/33

Lestiyadi, Ayu Puspa. 2021. Analisis Pengaruh Arus Kas, Modal Kerja Bersih, Hutang Jangka Pendek Terhadap Laba Dan Dampaknya Terhadap Pembagian Dividen. Jurnal Semarak. Vol.4 No.1. Februari 2021, http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/smk/article/view/9350

Mamudah, Afyyf Dhatin., Suwitho. 2021. Pengaruh Hutang Jangka Panjang, Hutang Jangka Pendek, Dan Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Food And Beverages Di BEI Tahun 2015-2019. Jurnal ilmu dan riset manajemen. Vol.10, No.2. Februari 2021. Hal.1, http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jirm/article/view/3919

Riyanto, Bambang. 2016. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi keempat. BPFE-Yogyakarta. Anggota IKAPI