Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Deskripsi Hasil Tabulasi Data Pada Skripsi dan Tesis

Pada tulisan yang lalu penulis telah menyajikan teknik melakukan tabulasi data. Sering di istilahkan dengan mentabulasi data, dimana pekerjaan yang satu ini menjadi sangat penting dalam menjelaskan hasil penelitian sebuah skripsi atau tesis. Rasanya tanpa menyertakan tabulasi data  yang dilaporkan dalam sebuah skripsi atau tesis dianggap hasil penelitian tersebut kurang tereksplorasi atau kurang mendalam.

Pentingnya Tabulasi dan Deskripsi Data

Walaupun deskripsi sangat penting kedudukannya menjelaskan hasil penelitian, namun untuk membuatnya tidaklah sulit. Sahabat dapat melakukannya secara manual atau membuatnya di microsoft exel. Juga dengan mudah di buat melalui sofware SPSS. Antara tabulasi data dengan deskripsi data sama pentingnya dan saling menunjang.

Tabulasi data tanpa di deskripsikan atau di jelaskan secara operasional sesuai kasus penelitian, tentu hanya sebuah tabulasi yang berdiri sendiri yang tidak banyak memberi informasi. Demikian pula deskripsi tanpa di dukung hasil tabulasi yang tepat dan jujur, maka akan menghasilkan sebuah gambaran yang bias atau penuh dengan subjektivitas. Olehnya itu kedua-duanya penting memberi makna terhadap hasil penelitian.

Skripsi atau Tesis yang Menggunakan Analisis Deskripsi

Pada dasarnya tujuan analisis deskripsi untuk memberi penjelasan mengenai temuan-temuan di lapangan dan hubungan diantara data-data tersebut. Pada penelitian skripsi atau tesis dimana tabulasi data dan deskripsinya di gunakan secara bersama untuk menjelaskan hasil penelitian. Baik penelitian secara kualitatif maupun kuantitatif ketika diperlukan suatu daftar atau kumpulan dari tanggapan responden ataupun informan dan disajikan secara sistimatis maka itu artinya kita sedang membuat tabulasi data. 

Kemudian ketika kita memerlukan penyederhanaan dengan gambaran yang lengkap melalui penjelasan yang lebih operasional maka itu artinya kita memerlukan deskripsi atas tabulasi tersebut. Sederhananya seperti itu. Mungkin ada penjelasan yang lebih konkrit tentang hal ini silahkan sahabat memahaminya secara lebih baik.

Pada umumnya mahasiswa sering mencantumkan analisis deskripsi dalam laporannya. Biasanya terdapat pada bagian ke empat dari laporan penelitian. Hal ini tentu bertujuan agar apa yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan ataupun berasal dari hasil dokumentasi dapat dipahami lebih mudah oleh para pembaca.  Apalagi jika penelitian mahasiswa tergolong penelitian kuesioner atau menggunakan teknik kuesioner maka tabulasi dan deskripsi data mutlak di perlukan.

Membuat Deskripsi Secara Manual

Membuat deskripsi data secara manual dapat dilakukan dengan bantuan Microsoft Exel. Penulis menyajikan salah satu contoh dari tabulasi hasil penelitian. Mudah-mudah bisa digunakan memahami deskripsi data manual. 

Contoh tersebut di buat dengan Microsoft Exel agar proses pembuatannya lebih cepat dan perhitungannya lebih tepat. Dalam perhitungan menggunakan Microsof Exel seluruh angka desimal dapat dihitung secara penuh, sedangkan jika menggunakan Kalkulator biasanya ada penyederhaan angka desimal sehingga seringkali ada perbedaan hasil.

Tampak dalam tabel di atas beberapa bagian penting yang perlu diperhatikan. Sebagai contoh saja,  pada bagian 1 menunjukkan variabel yang diteliti yaitu minat, jati diri, kepribadian dan latar belakang sosial. Sedangkan pada bagian 2 merupakan nomor atau item indikator-indikator yang menjadi tolok ukur masing-masing variabel.

Pada bagian 3 sama dengan bagian 2 yaitu pernyataan dari setiap indikator yang akan di ukur. Pada bagian 4 merupakan nilai frekwensi dari jawaban responden terhadap pernyataan. Nilai 10 berarti ada sebanyak 10 pernyataan yang sangat positif terhadap pernyataan tentang kebutuhan fisik. Pernyataan sangat positif itu misalnya sangat setuju atau sangat puas dan sebagainya.

Pada bagian 4 dan 5 merupakan nilai persentase dari frekwensi. Misalnya angka 30 merupakan angka yang dihasilkan dari rumus f/nx100% yaitu 30/80 x 100% =37,5% atau 38%. Misalnya angka 55 berasal dari 44/80 x 100% = 55% begitupun seterusnya.

Pada bagian 6 merupakan skor atau bobot setiap sikap. Biasanya ditetapkan berdasarkan skala Likert. Misalnya 5=sangat setuju/sangat puas, 4=setuju/puas, 3=cukup setuju/cukup puas, 2=kurang setuju/kurang puas dan 1=sangat tidak setuju/sangat tidak puas. Atau mungkin bisa lebih variatif menggunakan pernyataan yang lain tergantung tujuan penelitian.

Pada bagian 7 merupakan jumlah observasi atau jumlah responden yang menjadi sampel penelitian. Dalam kasus di atas jumah responden sebanyak 80 orang. Pada bagian 8 merupakan total skor atau angka yang dihasilkan dari perkalian antara frekwensi dengan bobot. Misalnya untuk mendapatkan skor 341 berasal dari (30x5)+(44x4)+(4x3)+(1x2)+(1x1)=341 

Pada bagian 9 merupakan nilai mean atau rata-rata skor yang diberikan oleh responden terhadap indikator tertentu. Misalnya untuk nilai mean 4,26 menunjukkan bahwa respon yang diberikan oleh responden mengenai indikator "bekerja tepat waktu" rata-rata berada pada bobot 4 yaitu "setuju". Itu artinya secara umum responden setuju bahwa mereka memang bekerja tepat waktu. Nilai 4,26 diperoleh dari 341/80=4,26

Pada bagian 10 menunjukkan nilai mean atau rata-rata skor yang diberikan oleh responden secara umum atas seluruh indikator variabel minat. Misalnya nilai 3,97 diperoleh dari (4,26+3,98+3,68)/3=3,97 yang artinya bahwa secara umum rata-rata responden memberikan bobot 3 atau "cukup setuju" terhadap seluruh indikator variabel minat. 

Pada bagian 11 menunjukkan nilai mean atau rata-rata skor yang diberikan oleh responden terhadap seluruh variabel (seluruh indikator). Nilai tersebut berada pada bobot 4 yang artinya "setuju" sehingga menunjukkan bahwa secara umum responden rata-rata setuju terhadap pernyataan pada seluruh variabel yang ada.

Sahabat mahasiswa atau dosen dapat menjelaskan lebih banyak informasi yang terkandung dalam tabel di atas. Misalnya pada masing-masing frekwensi atau prosentase yang dimiliki setiap indikator. Dengan demikian akan banyak manfaat yang diperoleh dari tabel tersebut. 

Membuat Tabel Deskripsi Menggunakan Aplikasi SPSS

Selain menggunakan cara manual di atas, pembuatan tabel deskripsi juga dapat dengan mudah dilakukan menggunakan aplikasi SPSS. Prosesnya lebih cepat sehingga tidak membebani sahabat mahasiswa dan dosen. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

  • Buka program SPSS
  • Masukan data-data sehingga tampak seperti ini:
  • Setelah tabulasi data di buat, maka selanjutnya lakukan analisis frekwensi sehingga menghasilkan tampilan seperti ini:
Berdasarkan hasil di atas nampak nilai total skor sebesar 341 dan nilai mean sebesar 4,26 yang jika dibandingkan dengan cara manual  menghasilkan nilai yang sama. Sengaja penulis tidak menampilkan secara keseluruhan tabel di atas karena hasilnya juga sama seperti yang ada pada tabel cara manual. Untuk nilai 3,97 dapat di tentukan secara manual seperti cara di atas.

Semoga tulisan di atas sedikitnya mencerahkan sahabat sekalian sehingga dapat membuat deskripsi data, yang pastinya sangat membantu ketika menjelaskan hasil tabulasi pada skripsi atau tesis. Dengan demikian penulis berharap sahabat dapat memilih menggunakan cara manual atau menggunakan aplikasi SPSS. 

Demikian dulu sahabat, semoga sahabat tetap dalam kondisi sehat-sehat selalu, diberikan suasana hati yang bahagia dan sukses dalam studinya atau dalam proses belajar mengajarnya. Terima kasih atas kunjungan di laman ini. Jika ingin mendapatkan konten gratis silahkan subscribe di bawah.