10 Perkembangan Suku Lauje | Salah Satu Suku Di Sulawesi Tengah
Melihat Lebih Dekat Kemajuan Suku Lauje
Suku di Sulawesi Tengah - Suku Lauje termasuk suku yang memiliki penyebaran yang luas. Semakin bertambah dan makin maju dari sebelumnya.Penulis merasa perlu mempublikasikan di blog ini agar sahabat mengetahui bahwa ada suku di Sulawesi Tengah bernama Suku Lauje "Tope Lauje" atau "Orang Lauje" juga sering di sebut "Orang Bela" yang banyak mengalami perkembangan hingga saat ini.
Izinkan penulis menginformasikan bahwa, penulis lahir di Tinombo yaitu ibu kota kecamatan Tinombo yang merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Parigi Moutong. Sebelumnya penulis menetap di Desa Bobalo, sekitar 7 km dari Tinombo. Penulis tumbuh dan besar di lingkungan Suku Lauje sehingga penulis melihat langsung dan memahami bagaimana kehidupan Suku Lauje.
Asal Usul Suku Lauje
Suku Lauje sebenarnya masih termasuk dalam rumpun Suku Tialo dan dapat dikatakan bagian dari suku-suku di Kecamatan Tomini. Atau bisa disebut bagian Suku Tomini. Olehnya itu sejumlah kosa kata bahasa Lauje memiliki kesamaan arti atau dituturkan sama dengan bahasa Tialo. Misalnya dalam bahasa Lauje mengatakan "besar" = "basage", begitupun bahasa Tialo. Arti kata "Lauje" sendiri adalah "tidak" dalam Bahasa Lauje.Jika di tesuri lebih dalam, bahasa Lauje merupakan bagian dari rumpun bahasa Austronesia dan Bahasa Melayu-Polinesia Barat. Bahasa Autronesia ini memiliki penyebaran yang luas mencakup hingga wilayah Taiwan, Hawai, Selandia Baru, Madagaskar dan Pulau Paskah. Bisa sahabat bayangkan! betapa luasnya rumpun bahasa Austronesia.
Secara historis, Suku Lauje mulanya berasal dari keturunan Yongko Umur. Kemudian Yongko Umur menghasilkan dua keturunan yaitu laki-laki bernama Olongian atau Ilah Ta'ala dan perempuan bernama Nur Ilah. Menurut kepercayaan mereka, Olongian atau Ilah Ta'ala bertempat di alam atas atau di Langit sedangkan Nur Ilah bertempat di alam bawah atau di Bawah Tanah. Dari keturunan keduannya inilah menghasilkan Suku Lauje saat ini.
Kehidupan Ekonomi Suku Lauje
Suku Lauje umumnya bekerja di ladang. Mereka menanam padi dan Jagung sebagai tanaman utama. Selain itu mereka juga menanam sayur-sayuran dengan sistim berpindah-pindah. Hal ini karena dulu relatif belum ada kepemilikan lahan yang sifatnya tetap. Selain itu mereka juga bekerja sebagai nelayan dan beternak.Jika berdasarkan penjelasan dari tokoh masyarakat sekaligus seorang Anggota DPRD yang memahami kehidupan Suku Lauje sebagaimana dilansir dalam Radar Sulteng (Minggu,16/02/2020) menilai bahwa Suku Lauje bukan termasuk petani ladang berpindah namun lebih tepat disebut petani berotasi. Hal ini menurutnya karena berpindah dari titik awal kemudian balik ke titik semula. Artinya ada recovery lahan (lahan di istrahatkan) baru kemudian di garap kembali.
Dalam perkembangan selanjutnya, bagi mereka yang tinggal di pesisir pantai biasanya menanam Ubi Jalar, Pisang, Mangga, Pepaya dan sayur-sayuran. Diwaktu-waktu tertentu mereka juga mengambil damar, rotan, kemiri, membuat kerajinan, berburu dan beternak. Suku Lauje mampu bertahan hidup di musim paceklik dengan mengkonsumsi Ubi Jalar atau Unggayu, Ubi Hutan atau Ondot.
Setelah sekian lama menggunakan sistim berpindah atau berotasi, maka Suku Lauje khususnya yang berada di wilayah Parigi Moutong mulai tahun 1980-an menanam tanaman yang bersifat jangka panjang. Mereka menanam Kelapa, Kakao dan Cengkeh. Hasilnya mereka jual untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sejak itu perlahan-lahan kegiatan ekonomi mulai berjalan walaupun masih sederhana.
10 Perkembangan Suku Lauje
Suku Lauje sering di kategorikan sebagai suku terasing khususnya yang masih mendiami daerah pegunungan dan pedalaman. Sedikit demi sedikit mulai diberdayakan. Upaya ini dilakukan melalui berbagai program pemberdayaan sejalan dengan silih bergantinya kepimpinan di Kabupaten Parigi Moutong.Dimasa kepemimpinan Bupati Samsurizal Tombolotutu, penguatan dan pemberdayaan Suku Lauje semakin intens di lakukan. Hal ini karena keinginan untuk memberdayakan putra-putri daerah agar nantinya memiliki kehidupan yang lebih maju, sejajar dengan suku-suku lain yang ada di daerah ini. Berdasarkan perkembangan yang ada, paling tidak ada 10 perkembangan Suku Lauje yang nampak saat ini.
1. Suku Lauje Telah Berbaur
Sebenarnya sebagian Suku Lauje yang mendiami pegunungan di daerah Ogoalas Kecamatan Tinombo, telah berinteraksi dengan orang asing atau berkebangsaan Kanada (Sebut: Orang Kanada). Masih teringat ketika penulis duduk di Bangku SMA sekitar tahun 1991-1992, penulis dengan beberapa rekan pergi mengunjungi pemukiman Suku Lauje yang telah berbaur dengan orang Kanada. Jaraknya cukup jauh menelusuri hutan dengan jalan setapak.Waktu itu kami berangkat pagi hari sekitar pukul 08.00, mulai melakukan pendakian di sekitar Desa Ogoalas yang terkenal cukup terjal. Kami kesulitan mendaki ketika itu, karena selain medannya licin juga banyak tanjakan. Sepanjang perjalanan, kami harus bekerja keras, saling membantu untuk bisa menaklukan sungai dan tebing yang curam.
Ketika perjalanan mendekati pemukiman orang Kanada, kami menyaksikan langsung kehidupan moderen Suku Lauje bersama orang Kanada. Kami sempat melihat beberapa peralatan mesin cuci yang sudah rusak dan tidak terpakai tergeletak begitu saja. Saya menyadari bahwa dikeluarga saya belum memiliki peralatan secanggih itu.
Karena jalannya yang cukup sulit, kami bahkan melakukan perjalanan sampai malam hari. Kami sampai di pemukiman suku Lauje sekitar pukup 07.00 yang langsung di sambut beberapa orang Kanada. Setelah menjelaskan maksud kedatangan kami, akhirnya membantu kami, memberikan selimut dan penerangan. Mereka juga mengizinkan untuk membuat perkemahan di sekitar tempat tinggalnya. Bahkan meminta pakaian kami untuk di bersihkan menggunakan mesin cuci. Luar biasa kehidupan disini! kata penulis dalam hati.
Orang Kanada yang tinggal menetap di daerah itu telah mampu berkomunikasi dengan Suku Lauje. Mereka bisa menggunakan Bahasa Lauje maupun menggunakan Bahasa Indonesia yang benar. Bahkan beberapa dari Suku Lauje sangat pandai Berbahasa Indonsia. Hal ini menunjukkan bahwa Suku Lauje yang jauh dari kehidupan moderen ketika itu sudah berbaur dan mengenal pengetahuan. Ini menunjukkan bahwa kehadiran bangsa Kanada memberikan kontribusi bagi kemajuan Suku Lauje.
Terlepas dari penjelasan di atas, di hari-hari tertentu seperti hari pasar dan juga lebaran, Suku Lauje turun dari pemukimannya dan berbaur dengan masyarakat yang berada di daerah Tinombo. Penulis sering berkomunikasi dengan mereka tentunya dengan Bahasa Lauje. Jika hari pasar tiba, mereka datang berbelanja di pasar, membeli pakaian dan bahan makanan seperti beras, gula pasir, garam, minyak tanah dan lain-lain. Artinya ketika itu banyak dari mereka telah memahami alat tukar atau mata uang.
Mereka bukan hanya sekedar berbelanja, tetapi juga menjual hasil ladang seperti Ubi Jalar, Uji Kayu, Kayu Manis dan lain-lain. Mereka juga menjual hasil peternkan seperti Ayam. Mereka layaknya masyarakat yang sudah terbiasa berinteraksi dengan para penjual di pasar. Saat ini mereka tidak ada bedanya dengan masyarakat biasa yang hidup di Tinombo. Mereka berkomunikasi seperti biasa.
1. Berpedidikan
Saat ini banyak dari Suku Lauje telah memiliki pendidikan. Bahkan banyak dari mereka berpendidikan tinggi. Sebagian menjadi aparat keamanan dan tenaga pendidik. Tidak sedikit dari Suku Lauje telah bekerja di pemerintahan seperti menjadi tenaga ASN dan anggota DPRD. Kehidupan mereka makin maju setara dengan suku lain.2. Mengenal Teknologi Informasi
Suku Lauje tidak dapat dikatakan sebagai suku terasing lagi. Mungkin itu sesuai beberapa tahun yang lalu. Sekarang banyak dari mereka layaknya seperti kebanyakan orang. Menggunakan Handphone untuk berkomunikasi. Oleh karena itu dengan teknologi yang semakin maju dan menjangkau hampir seluruh wilayah Indonesia, memungkinkan akses luar biasa bagi kemajuan Suku Lauje.3. Menggunakan Sarana Transportasi
Jika dulu Suku Lauje harus berjalan berjam-jam untuk pulang-pergi dalam aktifitas berbelanja. Sekarang ini tidak demikian. Sebagian dari mereka telah menggunakan alat transportasi seperti sepeda motor. Mereka menggunakan jasa ojek untuk alat transportasi. Bahkan beberapa dari mereka telah memiliki sepeda motor sendiri. Pemandangan ini kerap di saksikan ketika hari pasar tiba. Di area pertokoan Tinombo biasanya selepas berbelanja, mereka mencari tumpangan untuk kembali ke tempat tinggalnya.4. Menjalin Komunikasi
Keakraban antara Suku Lauje yang tinggal di pedalaman sudah mampu menjalin komunikasi yang baik dengan saudaranya yang ada di hilir. Etika dan sopan santun nampak dari tutur kata mereka. Memang sejak dulu Suku Lauje tidak banyak berkomunikasi. Mereka lebih banyak berdiam diri dan hanya berkomunikasi jika diajak. Namun sekarang telah berubah. Mereka saling berinteraksi satu sama lain. Bahkan seringkali membantu beberapa pekerjaan yang diberikan saudaranya.5. Mengadu Nasib dan Tinggal di Perkotaan
Tidak sedikit dari Suku Lauje yang telah tinggal di perkotaan. Mereka datang dengan berbagai kepentingan. Ada yang menjadi karyawan toko, bekerja sebagai ASN, ikut suami, melanjutkan studi dan ada yang sekedar membantu keluarganya yang tinggal di perkotaan. Mereka pulang ketika lebaran tiba atau hari-hari libur. Mereka "pulang kampung" ketika ada kesempatan untuk menengok sanak saudaranya. Kebiasaan ini memang umum di lakukan, bahkan kita di perkotaan sering melakukannya.6. Mengikuti Perkembangan Informasi
Suku Lauje sebagaimana suku lainnya telah mengikuti perkembangan informasi. Melalui media televisi yang makin mudah di akses sekarang ini, mereka mengetahui perkembangan yang terjadi didaerah lain. Informasi yang diterima dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Penyampaian dari pemerintah dengan mudah mereka ketahui.7. Ikut Memanfaatkan Teknologi Internet
Utamanya bagi Suku Lauje yang telah berkembang dan mengikuti perkembangan zaman, mereka ikut pula memanfaatkan teknologi internet. Melalui smartphone mereka dapat mengkases internet dengan mudah. Apa yang ingin mereka ketahui dapat di cari dan manfaatkan sehingga menambah pengetahuan mereka.8. Dorongan yang Semakin Kuat Dari Pemerintah
Tidak seperti beberapa tahun lalu, dimana akses pemerintah kesulitan diterima oleh mereka yang tinggal di pedalaman. Sekarang ini pemerintah mendatangi mereka di pemukimannya. Diberikan penjelasan dan informasi, mendorong mereka supaya berkembang seperti saudara mereka lainnya. Seperti contoh kerjasama pemerintah daerah dan masyarakat Suku Lauje yang telah mengirimkan delegasi mewakili Propinsi Sulawesi Tengah untuk mengikuti Jambore Tagana Nasional Jatim.9. Sarana Jalan yang Makin Baik
Pemerintah daerah terus berupaya untuk memperbaiki sarana jalan yang menuju kepemukiman Suku Lauje. Hal ini karena ada perhatian dan keinginan yang kuat dari pemerintah untuk membangun produktivitas Suku Lauje. Mulai dari anggotan DPRD sampai pemerintah ke tingkat paling bawah sekalipun, berusaha mendorong kemajuan melalui sejumlah program pemberdayaan. Jalan yang semakin baik memungkinkan transportasi yang lancar ke tempat mereka berada.10. Aspek Kesehatan yang Makin Baik
Makin berkembangnya sarana kesehatan memungkinkan mereka yang berada di pedalaman dapat menerima fasilitas kesehatan. Termasuk Suku Lauje yang diprioritaskan menerima anggaran tersebut untuk memperbaiki nasib mereka. Alokasi BPJS yang makin luas sangat membantu mereka yang kehidupannya masih di bawah garis kemiskinan.Referensi dan Sumber:
- https://www.boombastis.com/daerah-buta-bahasa/100101
- https://tekno.kompas.com/read/2009/03/05/20541446/mahasiswa.fib-uh.buat.buku.suku.lauje
- http://www.parigimoutongkab.go.id/11-berita/626-terobosan-luar-biasa-bupati-samsurizal-tombolotutu-akan-angkat-suku-lauje-terdepan-di-parigi-moutong.html
- http://suku-dunia.blogspot.com/2016/07/sejarah-suku-lauje.html
Apa yang telah diuraikan di atas hanya sebagian dari perkembangan Suku Lauje, jika sahabat ingin mengetahuinya silahkan membuka tautan yang sudah penulis berikan pada referensi dan sumber di atas.
Semoga apa yang penulis tuturkan di atas memberikan pencerahan bagi sahabat sekalian. Jika ingin berbagi informasi silahkan kirim di kolom komentar. Jika ingin berlangganan silahkan masukan emailnya dan tekan tombol berlangganan. Terima kasih atas kunjungannya.