Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Mengubah Piutang Jadi Keuntungan | Analisis Perputaran Piutang, Mudah Sekali dengan Contoh Kasus

How to Turn Receivables into Profits | Accounts Receivable Turnover Analysis, Easy with Case Examples 
 
Hallo sahabat terbaik. Mudah-mudahan sehat dan bahagia selalu ya!. Kali ini penulis membagikan tulisan tentang piutang. Piutang itu sama dengan pendapatan kita yang masih tertahan pada pihak lain. Duit kita yang belum cair, hahaiii…!. Namun kali ini kita pelajari lebih dari itu. Kita akan bicara tentang perputaran piutang atau  Receivable Turnover sampai upaya mengoptimalkan potensi piutang dalam menghasilkan keuntungan.  


Definisi Piutang 

Ada beberapa pengertian piutang yang bisa penulis jelaskan berdasarkan pandangan para ahli. Menurut Sugiri (2009:43) dalam Rachmanto dan Kusumawardana (2013:3) bahwa piutang adalah tagihan, klaim atau pengakuan kepemilikan yang ditujukan kepada individu atau perseorangan atau pun kepada perusahaan yang diharapkan diterima dalam bentuk kas. 

Masih dari sumber yang sama menurut Jusup (2005:52) dalam Rachmanto dan Kusumawardana (2013:3) bahwa piutang merupakan hak untuk meminta atau menagih sejumlah uang oleh sipenjual kepada pembeli yang disebabkan adanya penjualan kredit.

piutang-utang-rasio-keuangan-rasio keuangan

Riyanto (2016:85) menegaskan bahwa bagi perusahaan besar dimana dalam upaya memperbesar penjualannya seringkali menggunakan sistim penjualan kredit. Dalam hal ini penjualan kredit tidak langsung menghasilkan penerimaan kas. Penjualan kredit menimbulkan piutang langganan. Nanti kemudian pada waktu jatuh temponya dan dilunasi oleh pelanggan baru menghasilkan kas sehingga ada aliran kas masuk atau cash inflow.

Penggolongan Piutang 

Pada dasarnya piutang di bedakan berdasarkan jenis dan klasifikasinya sebagai berikut: 

Piutang Usaha 

Piutang usaha sering disebut account receivable. Piutang ini merupakan pembelian kredit oleh pelanggan karena adanya penjualan barang atau jasa secara kredit. Piutang ini sering diperkirakan akan tertagih dalam masa waktu 30 sampai 60 hari sejak terjadinya transaksi. Secara umum piutang jenis ini memiliki jumlah yang besar dalam operasional perusahaan

Wesel Tagih 

Notes receivable atau wesel tagih sama dengan surat formal yang muncul akibat pengukuran utang. Masa berlaku wesel tagih biasanya selama 60 sampai 90 hari. Namun biasanya bertambah lama sehingga mewajibkan membayar bunga bagi yang berutang. Jadi piutang usaha dan wesel tagih disebut juga piutang dagang (trade account) karena timbul akibat transaksi penjualan

Piutang lainnya 

Pada dasarnya piutang selain piutang dagang adalah piutang lain-lain atau (other receivable). Piutang lain-lain biasanya bukan yang timbul dari hasil operasional perusahaan yang sifatnya rutin. Beberapa jenis piutang lain-lain yaitu piutang bunga, restitusi pajak, piutang gaji dan uang muka karyawan. Dalam sistim akuntansi, piutang lain-lain memiliki perbedaan dengan piutang dagang karena, piutang ini biasanya menjadi paling lama masa waktunya karena 1 tahun atau lebih. Piutang lain-lain tidak berkaitan dengan operasional sehari-hari sehingga termasuk dalam aktiva tidak lancar. 

Mengukur Pertumbuhan Piutang 

Kali ini penulis membagikan bagaimana cara mengukur pertumbuhan piutang. Tujuannya adalah untuk melihat bagaimana perkembangan jumlah piutang selama kurun waktu tiga tahun terakhir. Nantinya dapat dilihat kenaikan dan penurunan piutang dalam persentase. Piutang disini adalah secara umum yang terdiri atas piutang usaha, uang muka dan piutang lain-lain.

Terlihat pada tabel di atas piutang perusahaan cenderung menurun (tanda minus: menurun). Tahun 2020 piutang turun sebesar 1,94 persen. Sedangkan tahun 2021 turun lagi sebesar 6,84 persen. Penurunan tahun 2020 disebabkan turunnya beberapa komponen piutang seperti piutang usaha kepada pihak berelasi, uang muka dan piutang lain-lain pada pihak ketiga. 

Adapun tahun 2021 dapat saja disebabkan oleh turunya piutang usaha pada pihak ketiga, kemudian uang muka dan piutang lain-lain pada pihak ketiga. Pertumbuhan piutang memang tidak sepopuler perputaran piutang. Secara umum informasi keuangan seringkali difokuskan pada perputaran piutang. Namun pertumubuhan piutang bukannya tidak penting, hal ini diperlukan juga untuk melihat secara umum perkembangan piutang. 

Rumus Perputaran Piutang (receivable turnover

Perpuaran piutang merupakan elemen dari modal kerja yang selalu berputar (Riyanto, 2016:90). Pada dasarnya jangka waktu perputaran atau yang disebut periode terikatnya modal dalam piutang bergantung pada persyaratan pembayaran yang di sepakati. Sehingga makin mudah atau makin lama akan mempengaruhi jangka waktu piutang tersebut. 

Jadi semakin lambat perputaran piutang maka mengindikasikan makin lama pula modal terikat dalam piutang tersebut. Itu artinya makin lama pula modal itu dapat dicairkan kembali dan masuk menjadi cash inflow. Makin cepat piutang berputar semakin baik bagi perusahaan. Perputaran piutang (receivable turnover) dapat dihitung dengan rumus: 

 

Membagi penjualan kredit (credit sales) selama periode tertentu, dengan jumlah rata-rata piutang (average receivables). Kemudian untuk menghitung periode terikatnya modal dalam piutang atau berapa hari rata-rata (average collection period) pengumpulan piutang dengan membagi tahun dalam hari dengan turnovernya : 

Analisis Contoh Kasus 

Analisis kali ini menggunakan data keuangan pada data ilustrasi. Membandingkan hari rata-rata pengumpulan piutang dengan syarat pembayaran yang ditentukan. Jadi jika hari rata-rata pengumpulan piutang selalu lebih besar dari batas waktu pembayaran yang telah di tentukan maka cara pengumpulan piutangnya kurang efisien. Dalam kondisi tersebut menunjukkan banyak pelanggan belum memenuhi syarat pembayaran yang ditentukan (Riyanto, 2016:91)

Tahun 2019 perusahaan membukukan penjualan kredit bersih yang terus meningkat dari tahun ketahun. Berdasarkan rumus diatas maka dilakukan proses perhitungan sebagaimana terlihat pada tabel tersebut. Tahun 2019 perputaran piutang sebanyak 7 kali yang memerlukan waktu 52 hari sekali berputar. 

Tahun 2020 perputaran lebih lambat dari sebelumnya. Berputar 5 kali setiap 73 hari. Ini artinya investasi yang tertanam dalam piutang sedikit melambat untuk berubah menjadi kas. Perubahan ini banyak dipengaruhi oleh peningkatan piutang akhir tahun. 

Adapun tahun 2021 perputaran piutang meningkat. Piutang berputar lebih cepat yaitu sebanyak 9 kali setiap 41 hari. Hal ini memberi kesempatan pada perusahaan untuk mengubah piutang menjadi kas. Peningkatan ini secara positif di dorong oleh besarnya piutang awal tahun. Periode pengumpulan piutang hanya 41 kali. Kesempatan ini baik bagi perusahaan untuk melepaskan investasi yang tertanam dalam piutang. 

Sahabat sekalian, contoh di atas masih dapat di jelaskan atas hubungan antar komponen keuangan. Penjelasannya bisa di kirimkan melalui email supaya penulis dapat mempelajarinya dan membagikannya dengan para pembaca. Terima kasih sudah membaca, semoga sehat selalu dan jangan lupa bahagia.