Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Mudah Menghitung Perputaran Persediaan Barang Dagangan

Easy Ways to Calculate Merchandise Inventory Turnover
Hallo sobat, sehat selalu ya. Jangan lupa bahagia.  Kali ini penulis berbagi mengenai bagaimana mengelola persediaan barang. Persediaan barang termasuk dalam unsur penting perusahaan. Banyak perusahaan yang kurang tepat mengelola persediaanya. Pengelolaan yang kurang baik dapat mengganggu operasional perusahaan. Bahkan jika persediaan kurang diperhatikan dapat menurunkan kepercayaan konsumen.

Definisi persediaan barang 

Persediaan itu banyak macamnya seperti persediaan barang jadi, persediaan barang setengah jadi, persediaan bahan mentah, persediaan bahan penolong dan lain-lain. Jika di bagi lagi lebih spesifik masih banyak lagi jenis persediaan. Namun yang umum biasanya seperti itu.

persediaan-inventory-akuntansi-barang-dagangan
Persediaan atau inventory merupakan persediaan barang sebagai elemen penting dari modal kerja (Riyanto2016:69). Persediaan termasuk aktiva lancar setelah piutang. Itu artinya persediaan juga diperhitungkan sebagai sumber likuiditas bagi perusahaan

Penulis dapat menjelaskan kembali apa yang ditegaskan oleh Naibaho (2013) tentang persediaan. Persediaan bisa berupa barang dagangan produk dalam proses, produk jadi, bahan baku, bahan peolong, perlengkapan dan lain-lain

Penjelasan mengenai jenis persediaan 

Persediaan memiliki beberapa jenis. Penulis menjelaskan beberapa diantaranya sesuai pendapat para ahli. Seperti yang diutarakan oleh Heizer dan Render (2015): 

Persediaan bahan baku (Raw Material) 

Persediaan bahan baku adalah persediaan material yang sudah dibeli akan tetapi belum di proses atau belum di gunakan. Pada dasarnya bahan baku bisa digunakan dalam memisahkan proses produksi dengan para pemasok bahan baku. 

Persediaan barang dalam proses bahan baku (Work in proces inventory) 

Berbeda dengan produk jadi. Produk dalam proses belum dapat di jual dan masih dalam pengerjaan. Aktifitas masih berlangsung termasuk dalam alokasi pembiayaan juga masih terjadi. Persediaan jenis ini merupakan bagian atau bahan baku yang masih bersifat mentah tetapi sudah di proses namun belum selesai. Munculnya persediaan ini karena hasil produksi memerlukan waktu dalam prosesnya. 

Pengoperasian, perbaikan dan pemeliharaan (Operating, repair and maintenance) 

Agar proses produksi tetap berlangsung maka diperlukan pengoperasian seluruh peralatan dan mesin. Melakukan perbaikan bagi peralatan dan mesin yang rusak. Dalam hal ini perlu ada pertimbangan melalui analisis kelayakan investasi atas mesin lama dan mesin baru. Sekiranya perusahaan ingin mengganti mesin maka diperlukan analisis ini. Kemudian melakukan pemeliharaan seluruh fasilitas yang ada. Fasilitas harus di perhatikan supaya tidak menimbulkan beban biaya terlalu besar. 

Persediaan barang jadi (Finished good inventory) 

Persediaan yang tidak kalah pentingnya adalah persediaan barang jadi. Persediaan ini bersifat final dari rangkaian proses produksi. Ini merupakan ouput dari serangkaian operasional produksi. Produk sudah selesai namun masih disimpan di gudang. Olehnya itu dimasukan sebagai persediaan barang jadi. Permintaan konsumen sering berfluktuasi sehingga perlu adanya persediaan barang jadi. 

Aplikasi persediaan 

Dalam upaya memudahkan pengelolaan persediaan, maka saat ini sudah banyak aplikasi/sistim berbasis digital. Sistim ini sangat efisien dan efektif untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran persediaan. Atau melindungi perusahaan dari kehabisan bahan baku dan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan. Aplikasi tersebut banyak di bagikan di berbagai situs baik yang berbayar maupun gratisan. Hanya saja perlu dipastikan keamanannya ya!. 

Akuntansi persediaan 

Dalam mengelola persediaan khususnya pada perusahaan dagang diperlukan sistim akuntansi yang baik. Gunanya untuk pencatatan persediaan sehingga memiliki keteraturan. Akuntansi persediaan sangat bermanfaat untuk memelihara kemampuan perusahaan dalam menjaga kebutuhan persediaan. Dalam sistim akuntansi persediaan, ada penilaian persediaan yang efisien dan nyaman sehingga mampu meningkatkan efektifitas manajemen persediaan. Dikenal dengan metode penilaian: FIFO, LIFO dan Biaya rata-rata tertimbang. Mengenai hal itu dapat dilihat penjelasannya nanti di postingan lainnya di blog ini. 

Analisis studi kasus 

Kali ini penulis membagikan sebuah studi kasus yang mudah untuk di pahami. Bukannya menggurui ya!. Penulis juga mempelajari hal ini melalui buku dan berbagai contoh kasus. Penulis juga melakukan penelusuran di berbagai situs.

Contoh di atas penulis khususkan untuk persediaan barang dalam perusahaan dagang. Mudah-mudahan bisa menjadi tambahan referensi. Terima kasih sudah menyempatkan singgah di blog ini dan menyimak. Masih ada berbagai konten menarik lainnya, silahkan di simak. Semoga sahabat sehat dan bahagia selalu.