Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Anova: Analisis Varians Dua Arah (Two Ways Analysis Of Variance) Lengkap dan Mudah Menggunakan SPSS

Is the difference in product demand caused by the type of work and domicile? Anova Analysis: Two Ways Analysis Of Variance Using SPSS

Perilaku konsumen termasuk faktor strategis dalam memenangkan persaingan. Memahami perilaku konsumen berarti secara konsisten berupaya menciptakan pasar. Selera konsumen tentu berbeda-beda. Olehnya itu perlu dipahami apa keinginan konsumen. Mungkin dari segi warna,rasa, atau pun desain kemasan lainnya memiliki daya tarik tertentu. 

Harapan untuk bisa menjaring langganan lebih banyak tentu tidak lepas dari upaya memahami kemauan konsumen. Ada banyak faktor yang mempengaruhi perminataan konsumen terhadap produk diantaranya jenis pekerjaan dan pertimbangan tempat tinggal (tempat domisili). Dalam tulisan ini penulis mencoba mengukur apakah rata-rata permintaan produk di perusahaan PT. Ma'arif Jaya disebabkan oleh jenis pekerjaan dan tempat tinggal (tempat domisili) masing-masing konsumen. Dalam tulisan ini akan dijelaskan bagaimana mengukur menggunakan  Two Ways Analysis Of Variance dengan mudah.

Perilaku Konsumen

Banyak pandangan para ahli pemasaran mengenai perilaku konsumen. Dalam pengembangan strategi pemasaran diperlukan pemahaman yang tepat mengenai perilaku konsumen. Para pemasar perlu memahami apa yang dipikirkan konsumen (kognisi), apa yang konsumen rasakan (pengaruh), apa yang konsumen lakukan (perilaku), kejadian apa yang dialami konsumen serta dimana kejadian tersebut mereka alami. Semua ini sangat diperlukan ketika menyusun strategi pemasaran. Perlu dipahami pengertian perilaku konsumen secara teoritis.

The American Marketing Association (Kotler, 2000) dalam Setiadi (2003:2)

Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Menurut Setiadi dari definisi di atas terdapat tiga ide penting yaitu (1) perilaku konsumen adalah dinamis (2) hal tersebut melibatkan interaksi antara afeksi dan kognisi, perilaku dan kejadian disekitar, dan  (3) hal tersebut melibatkan pertukaran.

Tjiptono telah menyajikan beberapa definisi perilaku konsumen dari sejumlah ahli sebagai berikut:

Craig-Lees et al, 1995 dalam Tjiptono (2018:106)

Aktivitas-aktivitas individu dalam pencarian, pengevaluasian pemerolehan, pengkonsumsian, dan penghentian pemakaian barang dan jasa.

Sheth dan Mittal, 2004 dalam  Tjiptono (2018:106)

Aktivitas mental dan fisik yang dilakukan oleh pelanggan  rumah tangga (konsumen akhir) dan pelanggan bisnis yang menghasilkan keputusan untuk membayar, membeli, dan menggunakan produk dan jasa tertentu.

Hoyer at al. (2013)  dalam  Tjiptono (2018:106)

Totalitas keputusan konsumen dalam hal pembelian, konsumsi, dan penghentian konsumsi barang, jasa, aktivitas, pengalaman, orang, dan gagasan oleh unit pembuat keputusan sepanjang waktu.

Hawkins dan Mothersbaugh (2016) dalam  Tjiptono (2018:106)

Studi mengenai individu, kelompok atau organisasi dan proses-proses yang mereka gunakan untuk menyeleksi, mendapatkan, menggunakan dan menghentikan pemakaian produk, jasa, pengalaman atau ide untuk memuaskan kebutuhan, serta dampak proses-proses  terhadap konsumen dan masyarakat.

Schiffman & Wisenblit, 2015 dalam  Tjiptono (2018:106)

Perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghentikan konsumsi produk dan jasa yang mereka harapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka.

Solomom (2018)  dalam  Tjiptono (2018:106)

Proses-proses yang terjadi manakala individu atau kelompok memilih, membeli, menggunakan, atau menghentikan pemakaian produk, jasa ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan hasrat tertentu.

(https://www.ama.org/resources/Pages/Dictionary.aspx?dletter=C)  dalam  Tjiptono (2018:106)

(1) Interaksi dinamis diantara afeksi  dan kognisi, perilaku, dan lingkungan yang dilakukan manusia untuk melaksanakan aspek pertukaran dalam hidupnya, (2) Tindakan nyata yang dilakukan konsumen (3) perilaku  pengambilan keputusan atau konsumen di pasar produk dan jasa.

Pengertian  Two Ways Analysis Of Variance

Ghozali (2013:77)

Jika variabel kategori independen jumlahnya dua misalkan Jobcat (kategori kerja) dan gender, maka disebut dengan two ways Anova. Sebagai misal kita ingin mengetahui apakah ada perbedaan pengalaman kerja sebelumnya dilihat dari kategori pekerjaan dan gender.

Siregar (2015:174)

Anova factorial disebut juga Anova dua factor (Two Way Anova). Jika dalam Anova satu factor (One Way Anova) variabel bebas yang digunaan sebagai prediktor hanya ada satu, maka dalam Anova dua factor variabel bebasnya berjumlah dua dan variabel tergantungnya satu. Persyaratan dalam Anova satu factor berlaku dalam anova dua faktor.

Siregar (2017)

Analisis varian atau ANova dua arah (Two Way Anova) secara prinsip adalah sama dengan Anova satu arah (One Way Anova). Yang membedakan adalah jumlah faktor yang dilibatkan dimana Anova satu arah hanya satu faktor, sedangkan pada Anova dua arah, terdiri dari dua fakor.

Muhid (2019:89)

Two-Way Anova (klasifikasi dua factor) adaah pengujian komparatif (perbandingan) untuk sampel (lebih dari dua sampel) dengan mengukur atau mengelompokkan data berdasarkan dua faktor berpengaruh yang disusun dalam baris dan kolom, misalnya keragaman berat badan disebabkan oleh perbedaan usia, atau adanya pengaruh gizi yang dikonsumsi ataukah kedua-duanya. Uji statistik yang digunakan uji F
Asumsi Two Ways Analysis Of Variance

  1. Ada beberapa asumsi yang digunakan dalam two ways analysis of variance atau two way Anova (Siregar, 2017:217). Asumsi ini seharusnya dipatuhi untuk menghasilkan pengukuran yang lebih akurat. Data dari populasi-populasi (sampel) berjenis interval atau rasio
  2. Populasi-popuasi yang akan diuji berdistribusi normal
  3. Varians setiap populasi (sampel) harus sama
  4. Kelompok data harus memiliki ukuran sampel yang sama

Langkah-langkah Uji Two Ways Analysis Of Variance

Seorang manajer yang bekerja di perusahaan perlengkapan dan peralatan rumah tangga PT. Magfirah Jaya, ingin mengetahui  apakah perbedaan permintaan produk disebabkan oleh jenis pekerjaan dan tempat tinggal (domisili). Sesuai data bulan Maret menunjukkan jenis pekerjaan terdiri atas profesi nelayan, karyawan, pegawai pemerintah, Wiraswasta dan Petani. Jumlah sampel sebanyak 50 orang dari berbagai profesi dan berasal dari sejumlah desa yang berbeda. Sedangkan domisili konsumen berada di Desa Tinombo, Desa Palasa dan Kota Parigi. Sampel diambil menggunakan teknik simpel random sampling.   

Data-data tentang jumlah permintaan produk, jenis pekerjaan dan domisili telah diperoleh dan sudah dilakukan proses entri data ke lembar SPSS. Tampilan output disesuaikan untuk mempermudah sehingga ditampilkan atau diringkas hanya sampai pada urutan 10 responden. Ringkasannya seperti ini:

anova

Silahkan! ikuti langkah-langkah uji  Two Ways Analysis Of Variance. Langkah-langkah ini mengikuti panduan yang ditunjukkan oleh Ghozali (2013:77-81).

  • Dari menu utama SPSS pilih Analyze kemudian submenu General Linier Model kemudin pilih Univariate
anova

 
  • Pada kotak dependent variable isikan variabel permintaan produk dan pada kotak Fixed factor isikan variabel pekerjaan dan domisili
  • Klik pada Model lalu klik Custom kemudian buat model analisis main effect dengan cara pindahkan variabel pekerjaan dan domisili ke kotak model sebelah kanan lalu Continue
  • Klik Option lalu pilih homogeneity test dan Continue
  • Klik Post hoc kemudian pindahkan variabel pekerjaan dan domisili kekotak Post hoc test for
  • Pilih Bonferroni dan Tukey test
anova

 
  • Klik Continue dan Ok
  • Tampil output SPSS

anova

 
anova

anova

 anova

anova

anova

anova

Analisis dan Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji Levene test menunjukkan tidak ada perbedaan variance karena nilai F hitung sebesar 0,240 dan signifikansi F sebesar 0,997 secara statistik tidak signifikan sehingga hipotesis nol tidak dapat ditolak (diterima) atau variance sama sehingga dapat dikatkan memenuhi asumsi ANOVA.

Hasil uji Anova seperti terlihat pada tabel Test of Between-Subjects Effects menunjukkan ada pengaruh langsung pekerjaan konsumen terhadap permintaan produk pada perusahaan. Kondisi itu dibuktikan oleh nilai F=7,608 dan secara statistik signifikan sebesar 0,000.

Pada variabel domisili juga demikian. Nilai F=4,425 dan signifikan secara statistik pada nilai 0,018. Hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh langsung dari variabel domisili terhadap permintaan produk. Dalam hal ini konsumen memahami jarak yang ditempuh masing-masing desa sehingga konsumen mempertimbangkannya sehubungan dengan keinginan mendapatkan produk.

Niai R Adjusted yang diperoleh sebesar 0,443. Ini artinya variabilitas permintaan produk 44,3% dijelaskan oleh variabel pekerjaan dan domisili, sementara sisanya dijelaskan oleh variabilitas variabel lain yang tidak dimasukan dalam analisis ini.

Proses analisis  Two Way Anova tidak jauh berbeda dengan one way Anova hanya berbeda pada jumlah variabel independent-nya saja. Rangkaian analisis di atas dapat diikuti dengan mudah. Sahabat bisa melengkapi dengan referensi lain supaya bisa mendapatkan lebih banyak pemahaman atas tahapan analisis tersebut. 

Terima kasih telah singgah dan membaca tulisan ini. Semoga memberi manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan terutama mahasiswa, peneliti dan rekan dosen. Mudah-mudahan sahabat diberikan kesehatan dan kesuksesan.