Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Uji Validitas dan Reliabilitas Angket

Questionnaire Validity and Reliability Test

SPSS berasal dari istilah Statistical Package for the Social Sciences yaitu salah satu aplikasi komputer yang sangat berguna dalam menganalisis statistik adalah aplikasi berbasis Windows ini. Selain menyajikan fitur yang lengkap, aplikasi ini juga dirancang untuk memudahkan penggunaannya. Banyak kalangan seperti mahasiswa, dosen, peneliti, dan pengguna umum telah akrab dengan keberadaan aplikasi ini. 

khususnya untuk mahasiswa yang lagi menyelesaikan karya ilmiah seperti skripsi, tesis, atau disertasi, aplikasi ini menjadi sangat penting.

Langkah awal dalam menggunakan SPSS adalah memasukkan data dengan benar. Pemahaman yang baik dalam melakukan entri data sangat krusial, karena kesalahan dalam proses ini dapat berdampak pada hasil output dari SPSS. Oleh karena itu, saya ingin berbagi teknik-teknik entri data menggunakan SPSS dengan teman-teman sekalian.

Tujuan Uji Validitas

uji validitas dimaksudkan untuk memastikan setiap elemen instrumen (seperti kuesioner) dapat dengan akurat mengukur variabel penelitian yang bersangkutan. Sebagai perbandingan, mengukur panjang suatu objek menggunakan timbangan tidak relevan, karena alat tersebut dirancang untuk mengukur berat, bukan panjang. Dalam konteks ini, kuesioner dianggap sebagai instrumen pengukur yang harus dengan tepat merefleksikan esensi setiap variabel yang diamati, mirip dengan penggunaan meteran untuk mengukur panjang suatu objek.

Contoh lainnya adalah ketidakcocokan antara mencoba mengukur lingkungan kerja dengan pertanyaan tentang kedisiplinan kerja. Pendekatan semacam itu akan menghasilkan hasil yang tidak valid karena tidak sesuai dengan tujuan pengukuran variabel tertentu. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa alat pengukur benar-benar memerinci setiap variabel dengan akurat, sebagaimana halnya penggunaan meteran untuk mengukur panjang benda.

Teknik umum yang digunakan untuk mengukur validitas instrumen adalah dengan mengkorelasikan skor item dengan skor total, menggunakan metode seperti korelasi Pearson atau Product Moment. Penerapan alat statistik seperti SPSS dapat memudahkan proses pengukuran validitas ini. Dengan demikian, validitas instrumen dapat diukur secara objektif dan dapat diandalkan untuk memastikan bahwa instrumen tersebut secara tepat mengukur variabel penelitian yang dituju.

Contoh Kasus

Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:
Ho: Tidak ada korelasi positif antara skor butir pernyataan dan total skor konstruk.
Ha: Terdapat korelasi positif antara skor butir pernyataan dan total skor konstruk.

Untuk menguji signifikansi, perbandingan dilakukan antara nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk derajat kebebasan (df) yang dihitung sebagai n-2.

n merupakan jumlah sampel. Dalam contoh kasus ini yang dimaksudkan sebagai menjadi konstruk adalah variabel lingkungan kerja, variabel kedisiplinan dan variabel prestasi kerja. Adapun jumlah sampel yang di uji coba (n) sebanyak 30 orang serta besarnya degree of freedom (df) berdasarkan perhitungan 30-2=28 dan nilai alpha=0,05 didapat sehingga di peroleh nilai r tabel=0,374

Pertanyaan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan dari lingkungan kerja dan kedisiplinan terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Siavu Jaya?
Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan dari lingkungan kerja terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Siavu Jaya?
Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan dari kedisiplinan terhadap prestasi kerja karyawan di PT. Siavu Jaya?
Instrumen penelitian yang berupa kuesioner perlu menjalani tahap uji validitas dan reliabilitas sebelum digunakan. Oleh karena itu, dilakukan uji coba instrumen pada responden yang mencerminkan kondisi serupa dengan PT. Siavu Jaya. PT. Mopore Jaya dipilih sebagai lokasi uji coba instrumen. Sebanyak 30 karyawan PT. Mopore Jaya diberikan kuesioner dengan jangka waktu pengisian selama 14 hari. Pada hari ke-15 hingga ke-16, dilakukan penarikan dan pengumpulan kuesioner. Data kemudian diinput ke dalam program SPSS untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas.

Tahapan Uji Kesahihan atau Uji Validitas

  1. Mulailah program SPSS untuk membuka Tampilan Variabel.
  2. Pindah ke Tampilan Data View untuk menetapkan nama variabel:
    • Ketik X1.1 hingga X1.5 untuk mencakup item pernyataan pada variabel lingkungan kerja (X1) yang terdiri dari 5 item.
     
    • Ketik Total X1 untuk membuat skor total X1.
    • Ketik X2.1 hingga X2.5 untuk mencakup item pernyataan pada variabel kedisiplinan kerja (X2) yang terdiri dari 5 item.
    • Ketik Total X2 untuk membuat skor total X2.
    • Ketik Y.1 hingga Y.5 untuk mencakup item pernyataan pada variabel prestasi kerja yang terdiri dari 5 item.
    • Ketik Total Y untuk membuat skor total Y.
    • Hasil pengisian variabel seperti berikut:
     
  1. Setelah kuesioner dikumpulkan dari responden, langkah selanjutnya adalah melakukan entri data atau memasukkan data ke dalam Tampilan Variabel:
    • Pastikan setiap kuesioner uji coba telah diberi nomor identitas (ID) dari 1 hingga 30.\
      Isi jawaban responden dimulai dari responden nomor 1 dan jawaban dari pernyataan X1.1 hingga Y.5. Gunakan kode 1 untuk Sangat Tidak Setuju (STS), kode 2 untuk Tidak Setuju (TS), kode 3 untuk Ragu-Ragu (RR), kode 4 untuk Setuju (S), dan kode 5 untuk Sangat Setuju (SS).
    • Hasil pengisian sementara dapat terlihat seperti ini.

    • Kolom Total X1, Total X2, dan Total Y masih kosong. Untuk menghitungnya, klik pada menu Transform dan pilih Compute Variabel.

    • Pada variabel target, ketik Total X1. Di dalam bagian "type and label", lakukan dua kali klik pada X1.1, kemudian klik tanda (+), dan dua kali klik X1.2, dan seterusnya hingga seluruh item X1.1 hingga X1.5 terisi di Numeric Expression. Klik Ok.


    • Lakukan langkah serupa untuk X2.1 hingga X2.5 dan Y.1 hingga Y.5. Setelah pengisian selesai, hasilnya akan terlihat seperti ini.

  1. Setelah semua data terisi, langkah selanjutnya adalah melakukan uji validitas menggunakan korelasi Pearson:

    • Klik menu Analyze, lalu Correlate, dan pilih Bivariate.
    • Pilih X1.1, tahan tombol control, klik X1.2 hingga Total X1, lalu pindahkan item dengan mengklik panah dan klik Ok.

  2. Lakukan langkah serupa untuk X2.1 hingga Total X2 dan Y.1 hingga Totaln Y. Jika prosedurnya benar, hasil uji validitas akan ditampilkan seperti ini.

     

Terlihat bahwa korelasi antara setiap item instrumen dan total skor konstruk lingkungan kerja (X1), Kedisiplinan (X2), dan Prestasi Kerja (Y) menunjukkan hasil yang signifikan. Nilai Sig. (2-tailed) dari masing-masing item lebih kecil dari alpha 0,05, membuktikan bahwa seluruh item instrumen konstruk adalah valid.

Selain menggunakan korelasi Pearson, uji validitas juga dapat dilakukan dengan Korelasi Item-Total dan Korelasi Item-Total Dikoreksi:

  • Buka tabulasi data Uji Coba Instrumen.
  • Klik menu Analyze, lalu Scale, dan pilih Reliability.
 
  • Pilih X1.1, tahan tombol control, klik X1.2 hingga X1.5 untuk memblok item, lalu geser item ke kanan.
  • Pada model, pilih Alpha, klik Statistik, dan tandai seperti pada gambar berikut.

 

Pilih Continue, klik Ok, dan perhatikan hasil Item-Total Statistics seperti ini:

Berdasarkan hasil di atas, Korelasi Item-Total dan Korelasi Item-Total Dikoreksi menunjukkan validitas setiap butir pernyataan, sebagaimana terlihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation.

Langkah-langkah Uji Reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya merupakan alat untuk menilai sejauh mana kuesioner dapat diandalkan sebagai indikator variabel atau konstruk. Kuesioner dianggap reliabel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap pernyataan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Berikut adalah langkah-langkah uji reliabilitas:

  • Kembali buka tabulasi data Uji Coba Instrumen.

  • Di menu, pilih Analyze, lalu Scale, dan pilih Reliability.

  • Pilih X1.1, tahan tombol control, klik X1.2 hingga X1.5 untuk memblok item, lalu geser item ke kanan.

  • Pada Model, pilih Alpha, klik Statistik, dan tandai seperti pada gambar di bawah.

  • Pilih Continue, lalu Ok, dan hasil uji reliabilitas konstruk lingkungan kerja (X1) akan terlihat seperti ini:

     

Hasil uji reliabilitas konstruk lingkungan kerja (X1) menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha untuk konstruk lingkungan kerja (X1) adalah 0,669. Menurut Guilford (1956: 145), interpretasinya adalah sebagai berikut:

0,80 < r11 ≤ 1,00: reliabilitas sangat tinggi
0,60 < r11 ≤ 0,80: reliabilitas tinggi
0,40 < r11 ≤ 0,60: reliabilitas sedang
0,20 < r11 ≤ 0,40: reliabilitas rendah
(-)1,00 ≤ r11 ≤ 0,20: reliabilitas sangat rendah (tidak reliable).

Berdasarkan kriteria tersebut, hasil uji reliabilitas berada pada rentang 0,60 < r11 ≤ 0,80, yang menunjukkan reliabilitas tinggi. Ini berarti kuesioner atau angket yang digunakan dapat diandalkan untuk mengumpulkan tanggapan responden. Hasil uji tersebut dapat dimasukkan ke dalam lampiran sebuah karya tulis.

Semoga artikel ini membantu memahami cara melakukan uji validitas dan reliabilitas angket, langkah demi langkah, serta cara membaca hasilnya. Disarankan juga untuk merujuk pada buku-buku referensi yang membahas topik ini. Jika Anda berminat berlangganan konten gratis, silakan kirimkan alamat email Anda. Terima kasih atas perhatiannya. Semoga selalu sehat, bahagia, dan sukses.