Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menggunakan IDX dan Membuat Data Panel


AKHMAD.COM - Kualitas sebuah hasil penelitian atau tulisan bukan hanya terletak pada bagusnya tata tulis dan gaya bahasanya, namun penting diperhatikan hal-hal yang mendasari tulisan tersebut. Jika tulisan itu merupakan hasil penelitian, maka harus di bangun di atas sumber yang jelas.

Informasi yang disajikan sulit dipercaya jika sumber informasi itu masih diragukan. Untuk itu penting di perhatikan dari mana data tersebut di peroleh. Misalnya data keuangan dalam sebuah laporan diperoleh dari sumber yang valid seperti laporan yang dikeluarkan Bursa Efek Indonesia atau IDX.

Jenis Data

Jika ditinjau dari berbagai aspek menurut Sari dan Wardani (2015) data dapat dibedakan yaitu:
a.  Berdasarkan sifatnya
1) Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka
2) Data kualitatif yaitu data yang tidak berbentuk angka

b.  Berdasarkan cara memperoleh
1) Data primer yaitu data yang dikumpulkan langsung dari objeknya
2) Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan dan diolah oleh orang lain

c.  Berdasarkan waktu penggolongannya 
Data crossection yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu. Menurut Nuryanto dan Pambuko (2018) bahwa "Data cross-section adalah data dari beberapa objek pada periode tertentu. Cross-sectional data mengacu pada data yang dikumpulkan dengan mengamati banyak hal (seperti perorangan, perusahaan atau negara/wilayah) pada titik yang sama waktu, atau tanpa memperhatikan perbedaan waktu. Analisis cross-sectional biasanya terdiri dari membandingkan perbedaan antara subjek. Oleh karena itu, urutan data tidak mempengaruhi hasil analisis. Sebagai contoh data indeks pembangunan manusia (IPM)  dibeberapa kota di Indonesia pada tahun 2010. Data cross-sectional memiliki ciri-ciri menampilkan data beberapa subjek, dengan satu objek amatan dan dalam satu waktu. Sehingga data ini memperlihatkan perbedaan-perbedaan objek diantara subjek pada tahun tertentu.

Data time series/deret waktu yaitu data yang dikumpulkan dari waktu kewaktu untuk memberikan gambaran tentang perkembangan suatu keadaan dari waktu kewaktu. Menurut Nuryanto dan Pambuko (2018) bahwa” Data time series adalah data dari suatu objek yang terdiri dari beberapa periode (runtut waktu). Data ini umumnya disajikan dalam bentuk tahunan, bulanan, triwulanan, mingguan, harian, dan lain sebagiannya. Oleh karena itu, urutan data jenis time series harus diperhatikan dan dijaga urutannya. Contohnya data penjualan dalam 1 tahun atau data rasio keuangan periode 2009-2010 dalam bentuk bulanan. Contoh lain dari data time series adalah hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) tentang penjualan berbagai komoditi yang dilakukan oleh Bank Indonesia Kantor Perwakilan Propinsi Sulawesi Tengah setiap bulan.Selain kedua jenis data menurut waktu penggolongannya,

Data panel panel (balanced panel) merupakan gabungan dari data crossection dan data time series. Data ini sering digunakan dalam ekonometrika dan analisis keuangan dengan teknik analisis regresi data panel menggunakan program Eviews. Menurut Nuryanto dan Pambuko (2018) bahwa “Data panel adalah data yang terdiri dari kombinasi data time series dan data cross-section. Dengan kata lain, data panel terdiri dari data beberapa objek dan meliputi beberapa waktu. Contoh data penyaluran dana (FDR) bank syariah pada tahun 2010-2011.

d.  Berdasarkan cara penggolongannya
1) Data sensus yaitu pengumpulan data, jika seluruh elemen anggota populasi diselidiki
2) Data survey/sampling yaitu pengumpulan data jika sebagian elemen dari populasi diselidiki

e.  Berdasarkan skala penggolongannya
1) Nominal yaitu skala data yang digunakan hanya untuk membedakan, kedudukan sama, contohnya: jenis kelamin, agama, golongan darah, 2) Ordinal yaitu skala data yang digunakan untuk membedakan tetapi sudah memiliki peringkat, contoh: pangkat, tingkat pendidikan, 3) Interval yaitu skala data yang bisa dicari selisihnya tetapi tidak bisa dibandingkan. Contohnya: indeks prestasi,      4) Ratio yaitu skala data yang tertinggi, bisa dicari selisihnya dan bisa dibandingkan karena memiliki nol mutlak. Contohnya: berat badan, tinggi badan, tekanan darah.

Menurut Sugiono (2003: 1) bahwa jenis data menurut sifatnya di bedakan sebagai berikut:
        
a. Data Kualitatif: Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka atau dengan kata lain data   yang berbentuk kalimat, kata atau gambar. Dalam penelitian ini berupa latar belakang sejarah organisasi, struktur organisasi, dan data-data lain yang diambil dari dokumen organisasi.

b.  Data Kuantitatif: Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Data kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua yaitu data diskrit dan data kontinum. Data diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung. Sedangkan, data kontinum adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran.

Teknik Memperoleh Data Perusahaan Yang Tercatat di BEI (IDX)

Data keuangan diperoleh dari laporan keuangan seperti Laba Rugi, Neraca, Laporan Perubahan Kas dan data lainnya. Kita dapat memperolehnya melalui laman situs BEI (IDX). Perbedaan situs baru dan situs lama yaitu pada situs baru memiliki tampilan yang lebih user friendly.  Langkah-langkahnya sebagai berikut:
  • Masuk pada situs Bursa Efek Indonesia (IDX) 
  • Tampilan halaman beranda:
  • Pilih/tandai "Laporan Keuangan Perusahaan Tercatat" sehingga masuk pada  halaman "Laporan Keuangan Tahunan". 
  • Atau pilih "Perusahaan Tercatat" pada menu di atas, lalu "Laporan Keuangan dan Tahunan" sehingga akan tampil halaman yang sama.
  • Pilih "Laporan Tahunan" sedangkan pilihan "saham" biarkan saja.
  • Masukan kode perusahaan. Kode perusahaan bisa di  peroleh pada halaman  "Laporan   Keuangan Tahunan" pilih bagian menu "Data Pasar" pada bagian "Data Saham" pilih "Daftar Saham" dan kita tinggal memilih kode perusahaan.

  • Kode perusahaan juga bisa diperoleh melalui Saham OK  dengan cara:

  • Pilih Emiten
  • Pilih Daftar
  • Pilih Perusahaan Publik Persektor jika ingin melihat perusahaan persektor.
  • Tampil kode perusahaan Utama, Manufaktur dan Jasa
  • Dalam contoh kasus ini pilih Manufaktur lalu  Sektor Industri Barang Konsumsi kemudian Subsektor Makanan&Minuman, maka diperoleh kode perusahaan: AISA, ALTO, CAMP, CEKA, CLEO, DLTA, HOKI, ICBP, INDF dan MLBI.
  • Kembali ke laman IDX pada bagian Laporan Tahunan, Masukan kode (Kode/Nama Perusahaan*) misalnya AISA sampai muncul kode warna biru lalu enter/klik, ubah tahun pencarian sesuai kebutuhan, lalu periode pilih "Tahunan" jika ingin mencari data tahunan, lalu klik kotak cari. Tampilannya seperti ini:



  • Jika isian di atas benar maka akan tampil hasil pencarian seperti ini:



  • Klik pada file_PDF pada bagian Report untuk melakukan download file.
  • Selesai. Mudahkan!

 

Teknik menyusun struktur data panel


Struktur data panel banyak digunakan untuk kasus-kasus yang sifatnya kausalitas. Atau untuk mengungkap sebab akibat dari beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat. Biasanya digunakan untuk analisis bidang keuangan.

Pembuatan data panel sebetulnya sangat mudah, kesulitannya hanyalah pada persoalan cara memperoleh data tersebut. Jika data tersedia, sangat mudah membuatnya dalam format data panel.

Pada contoh di atas, kita memerlukan 3 data set yaitu sesuai banyaknya variabel penelitian. Jika variabel likuiditas disajikan dalam format data panel, tentu dihitung terlebih dahulu rasio likuiditas. Misalnya menggunakan current ratio yaitu perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Begitupun untuk variabel lainnya. Setelah semua nilai variabel di peroleh baru kemudian dibuat struktur data panel dengan pola seperti ini:



Keunggulan data panel dari time series maupun cross section adalah, kita dapat menganalisis hubungan antar data dengan periode analisis pada setiap amatan  secara bersamaan.

Misalnya kita ingin mengetahui penyebab perubahan likuiditas perusahaan AISA di tahun 2017, tentu kita harus menelusuri kembali data keuangan perusahaan AISA dari tahun 2016-2017. Demikian pula perusahaan lain pada waktu yang sama dapat dilakukan analisis serupa. Ini penting untuk memahami karakteristik dari setiap perusahaan.

Kita dapat menganalisis misalnya, mengapa sampai rasio likuiditas berubah di tahun 2017 atau naik/turun di tahun 2017? Tentu harus ditelusuri perubahan-perubahan yang terjadi berkaitan dengan aktiva lancar dan hutang lancar.

Artikel di atas telah di edit kembali pada beberapa bagian yang terdapat kesalahan pengetikan. Jika sahabat ingin berbagi informasi atau memberi komentar silahkan kirim di kolom komentar ya, saya selalu menunggu komentar yang produktif. Terima kasih telah membaca tulisan di atas semoga bermanfaat bagi sahabat sekalian. Jika ingin berlangganan, silahkan kirimkan emailnya di bawah ini.